REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Longsor disertai banjir bandang menerjang Kecamatan Kebunagung dan Kecamatan Kota, Kabupaten Pacitan pada Ahad (15/11). Anggota DPRD Jatim Dapil Pacitan, Eko Prasetyo Wahyudiarto mengungkapkan, ada enam desa yang terdampak. Tiga desa di antaranya membutuhkan alat berat mengingat logsor yang terjadi menutupi akses.
"Iya saat ini kita butuh alat berat. Saya berharap pemerintah provinsi segera mengirim alat berat," ujar Eko di Surabaya, Senin (16/11).
Politikus Partai Demokrat itu menyebutkan, tiga desa yang membutuhkan alat berat di antaranya di jalan raya menuju Gembuk Ketro, Desa Gembuk. Kemudian tanah longsor juga menutup akses jalan Karangnongko-Purwoasri, tepatnya di Desa Karangnongko. Terakhir tanah longsor yang menutup akses jalan di Dusun Jambu Desa Sidomulyo.
"Alat berat kita yang ada di Kabupaten sangat terbatas. Sedangkan banyak kawasan yang harus segera dilakuakan pembersihan akibat banjir yang juga longsor tersebut," ujarnya.
Sejauh ini hasil pemetaan di lapangan, kata Eko, selain curah hujan yang cukup tinggi, penyebab banjir dan longsor juga karena kondisi tanggul sungai yang butuh perbaikan. Artinya, pembenahan tanggul sangat mendesak untuk dilakukan. Bila tidak maka kondisi ini akan terjadi setiap tahun. Untuk itu dia minta Pemprov Jatim ikut membantu melakukan perbaikan tanggul.
Sekdaprov Jatim Heru Tjahjono mengaku, belum mendapat laporan rinci tentang data banjir bandang dan longsor di Pacitan. "Belum ada (laporan), tapi itu mesti kita lakukan ke lapangan. Hari ini mungkin," kata Heru.
Ditanya data ada berapa rumah warga yang tertimbun longsor, Mantan Bupati Tulungagung ini belum mengetahui secara pasti. Heru hanya memastikan akan ada bantuan yang diberikan kepada warga yang terdampak banjir dan longsor.
"Kalau banjir ya seperti biasanya, ada bantuan-bantuan. Nanti Ibu (Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa) akan ke lapangan," ujarnya.