Senin 16 Nov 2020 14:23 WIB

Diskarpus Depok Tingkatkan Kemampuan Literasi Anak

Enam literasi dasar, yaitu baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, budaya.

Rep: Rusdy Nurdiansyah/ Red: Erik Purnama Putra
Anak-anak membaca buku yang disediakan oleh Bemo Baca milik Sutino (60) saat peringatan Hari Aksara Internasional (ilustrasi).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Anak-anak membaca buku yang disediakan oleh Bemo Baca milik Sutino (60) saat peringatan Hari Aksara Internasional (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Dinas Kearsipan dan Perpustakaan (Diskarpus) bersama Forum Taman Bacaan Masyarakat (FTBM) Kota Depok, Jawa Barat, menggelar webinar literasi yang bertajuk Adiwarna Literasi 3 yang membahas tentang enam literasi dasar.

"Hal ini diaksanakan guna meningkatkan kemampuan anak dalam berliterasi," ujar Kepala Diskarpus Kota Depok, Siti Chaerijah Aurijah dalam siaran pers yang diterima Republika, Ahad (15/11).

Ada enam literasi dasar untuk anak-anak, yang mencakup literasi baca tulis, numerasi, sains, digital, finansial, serta budaya dan kewargaan. Menurut Siti, penguasaan literasi dasar sangat penting, tidak hanya bagi siswa, tetapi juga orang tua dan masyarakat.

"Bangsa dengan budaya literasi yang tinggi menunjukkan kemampuan bangsa tersebut untuk berkolaborasi, berpikir kritis, kreatif, komunikatif sehingga dapat memenangi persaingan global," tuturnya.

Siti menjelaskan, literasi baca tulis wajib dipahami oleh setiap orang karena dengan memiliki kemampuan ini, seseorang dapat menjalani hidupnya dengan kualitas yang lebih baik.

"Literasi numerasi, merupakan pengetahuan dan kecakapan dalam mengaplikasikan konsep bilangan dan operasi hitung di dalam kehidupan sehari-hari," jelasnya.

Siti menambahkan, kemampuan tersebut juga dapat digunakan saat berniaga, mengukur luas atau besar bangunan dan sebagainya. Kemudian, literasi budaya dan kewargaan menjadi hal yang penting untuk dikuasai di abad ke-21. Hal itu karena Indonesia memiliki beragam suku bangsa, bahasa, kebiasaan, adat istiadat, kepercayaan, dan lapisan sosial.

"Oleh karena itu, kemampuan menerima dan beradaptasi, serta bersikap secara bijaksana atas keberagaman ini menjadi sesuatu yang mutlak," terang Siti.

Siti melanjutkan, pintu masuk untuk mengembangkan budaya literasi bangsa adalah melalui penyediaan bahan bacaan dan peningkatan minat baca anak. Sebagai bagian penting dari penumbuhan budi pekerti, minat baca anak perlu dipupuk sejak usia dini mulai dari lingkungan keluarga.

"Minat baca yang tinggi, didukung dengan ketersediaan bahan bacaan yang bermutu dan terjangkau akan mendorong pembiasaan membaca dan menulis, baik di sekolah maupun di masyarakat. Dengan kemampuan membaca ini pula enam literasi dasar dapat ditumbuhkembangkan," ujar Siti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement