REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR - Calon Wali Kota Makassar, Irman "None" Yasin Limpo dikenal sebagai birokrat yang inovatif. Bahkan Gubernur Sulsel Nurdin Abdullah hingga Wakil Presiden dua periode HM Jusuf Kalla, mengakui hal tersebut dan memberikan apresiasi terhadap kinerja None saat masih berstatus Aparatur Sipil Negara (ASN).
Salah satu hasil karya None yang mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak adalah aplikasi e-panrita di Dinas Pendidikan. Aplikasi e-Panrita merupakan sebuah sistem informasi manajemen pendidikan yang bertujuan untuk pengendalian dan pengawasan terhadap guru dan siswa di seluruh Provinsi Sulsel.
Sistem ini terdiri modul absensi online guru, e-learning, v-con, model polling dan modul anggaran. Dengan sistem ini, kualitas guru dapat ditingkatkan. Sistem ini juga dapat memantau belasan ribu guru terkait absensi dan modulasi yang akan diajarkan kepada siswa.
Gubernur Sulsel, Prof HM Nurdin Abdullah, pencapaian Irman Yasin Limpo sebagai Kadis Pendidikan, patut dibanggakan. Sistem e-panrita merupakan salah satu contoh yang bisa mengontrol, sekaligus mengawasi semua kegiatan belajar mengajar di dalam kelas.
"Aplikasi e-panrita sangat bagus. Pak Kadis (Irman YL, red) bekerja dengan sistem, bukan by actor. Inovasi seperti ini sangat membantu. Terutama dalam memantau kehadiran guru melalui digital," kata Nurdin Abdullah, Senin (16/11).
Apresiasi juga disampaikan Jusuf Kalla (JK), saat masih menjadi Wakil Presiden dan berkesempatan meresmikan penggunaan aplikasi e-panrita. Dengan sistem ini, ia yakin kualitas pendidikan dan pengajaran di Sulsel menjadi jauh lebih baik.
"Sistem e-Panrita ini sesungguhnya bukan sekadar pengawasan untuk para guru dan siswa, tetapi memastikan sistem berjalan baik," kata JK.
Selain Nurdin Abdullah dan Jusuf Kalla, apresiasi juga datang dari berbagai pihak. Seluruh pejabat Pusat Teknologi Informasi dan Komunikasi Pendidikan (Pustekkom) se-Indonesia, juga pernah melakukan kunjungan kerja untuk melihat langsung produk teknologi berbasis aplikasi cerdas e-Panrita milik Dinas Pendidikan Sulsel.
Sebelumnya, saat None menjabat Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD), ia juga membuat satu inovasi yang mendapat apresiasi dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Pelayanan Terpadu Satu Pintu (PTSP) yang digagas None ketika itu, dijadikan panutan di Kawasan Indonesia Timur.
Dengan konsep service by heart-nya, dan sistem kerja sama dengan pantauan langsung, KPK menjadikan PTSP lembaga pemerintah yang bebas korupsi, kolusi dan nepotisme. Sistem dan konsep ruangan yang transparan dengan front liner disertai CCTV menjadikan pelayanan PTSP racikan None ini sebagai salah satu lembaga pemerintah rujukan KPK percontohan di Indonesia.
Bahkan saat Yuddi Chrisnandi menjabat sebagai KemenPAN memberikan apresiasinya dan salut atas kreasi yang dilakukan Irman YL terhadap PTSP Sulsel. Diketahui, dua inovasi None ini masih digunakan hingga saat ini di era kepemimpinan Nurdin Abdullah - Andi Sudirman Sulaiman sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel.