REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Pasca debat kandidat Pilwali Makassar, calon wali kota nomor urut 4 Irman Yasin Limpo menjadi sosok yang paling banyak diperbincangkan warganet, berdasarkan hasil riset yang dilakukan JPNN dan Mediawave. Program-programnya yang menyentuh langsung kebutuhan masyarakat, membuat adik Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo ini ramai dibahas netizen.
None - sapaan akrab Irman YL, memutuskan untuk bertarung di Pilwali Makassar dan menanggalkan statusnya sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN), saat sedang berada di puncak karir dengan pangkat tertinggi 4E. Jabatan terakhirnya di Pemerintah Provinsi Sulawesi Selatan, adalah Staf Ahli Gubernur Bidang Ekonomi, Pembangunan, dan Keuangan, Sub Bidang Ekonomi Pemprov Sulsel.
Alumni Fakultas Hukum Universitas Hasanuddin (Unhas) ini memulai kariernya sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) di Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Gowa pada tahun 1994. Tahun 1998, ia kemudian hijrah ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sulsel.
Kariernya cukup moncer, dengan menduduki sejumlah posisi kepala dinas. Antara lain, Kepala Badan Promosi dan Penanaman Modal Daerah Sulsel, Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Sulsel, Kepala Badan Pendidikan dan Pelatihan Sulsel, dan Kepala Dinas Pendidikan Sulsel. Ia juga pernah dipercaya sebagai Pelaksana Tugas Bupati Luwu Timur.
Sejumlah penghargaan juga berhasil diraih. Seperti, penghargaan atas inovasi pelayanan investasi di Sulsel, penghargaan dari SIPS Project dan KPK dalam mengidentifikasi, mempromosikan, menginspirasi, dan mensosialisasikan tata kelola pemerintahan yang transparan dan akuntabel.
Adapula penghargaan sebagai pelopor pelayanan perizinan terpadu dan pengembangan investasi di Sulsel, dan penghargaan dari Badan Akreditasi Nasional. Sejumlah inovasi juga berhasil digagas, bahkan menjadi percontohan nasional. Salah satunya, aplikasi e-panrita.
Keberpihakan None terhadap dunia pendidikan juga tercatat dalam Museum Rekor Indonesia (MURI). Antara lain, rekor diklat guru terbanyak, pemrakarsa dan pelaksana program pendoktoran bagi mahasiswa Sulsel terbanyak, pemberian insentif guru mengaji se Sulsel, dan beberapa rekor lainnya.
Tokoh Dibalik Hadirnya Kereta Api
Tak banyak yang tau, jika ternyata Irman "None" Yasin Limpo merupakan inisiator hadirnya kereta api di Sulsel. Perjuangan menghadirkan kereta api Sulsel dimulai sejak tahun 2010.
Saat itu, None yang menjabat Kepala BKPMD Sulsel melakukan pertemuan dengan BKPM Pusat di Jakarta. None bertemu dengan Gita Wirjawan yang saat itu duduk sebagai Kepala BKPM Pusat.
Lobi None pun dimulai. None beralasan bahwa dengan kereta api, akselerasi peningkatan ekonomi baik secara makro maupun mikro di Sulsel. Hasil sumber daya alam bisa cepat terangkut dengan kereta api di Sulsel. Inspirasi dan alasan None itu kemudian diterima baik oleh BKPM pusat.
Ia kemudian meminta kepada BKPM untuk mengarahkan pembangunan kereta api di Sulsel, khususnya jika ada investor yang ingin berinvestasi kereta api di Indonesia. Saat itulah, Gita melanjutkan permohonan BKPMD Sulsel ke Kementerian Perhubungan agar ada pembangunan kereta api di Sulsel.
Sebelumnya, perusahaan asal Rusia yang ingin masuk dan menanamkan investasinya, lalu China dan akhirnya komitmen pemerintah pusat untuk mulai menganggarkan pembangunan rel kereta api melalui APBN 2014. Pembangunan kemudian dilakukan secara multi years hingga saat ini.