REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Magelang, Jawa Tengah, menyiapkan sejumlah titik tambahan tempat pengungsian untuk warga di kawasan Gunung Merapi yang tingkat aktivitasnya kini Siaga (level III).
Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Magelang, Edy Susanto menyebutkan ada 35 titik baru lokasi pengungsian yang disiapkan untuk mengantisipasi erupsi Gunung Merapi.
Menurut dia lokasi tersebut sebagian besar menempati sekolah dengan dibuat bilik-bilik atau sekat-sekat triplek di setiap kelas agar memenuhi protokol kesehatan.
Ia menyampaikan sekolah dipilih menjadi tempat pengungsian karena saat ini masih pandemi dan kegiatan belajar mengajar berlangsung secara daring, sehingga sekolah bisa dijadikan salah satu lokasi pengungsian.
Edy mengatakan, lokasi pengungsian saat ini ada 9 titik yang sudah ditempati pengungsi kelompok rentan dari 11 dusun di empat desa dan kini ditambah lagi 35 titik dengan tersedia 1.313 bilik.
Ia menuturkan dengan tersedia 1.313 bilik di tempat pengungsian baru tersebut, nantinya bisa digunakan warga dari dusun lain di empat desa tersebut, karena belum seluruh dusun yang ada di empat desa itu mengungsi.
Sebagaimana rekomendasi dari BPPTKG di wilayah Kabupaten Magelang ada tiga desa yang mengungsi di Kecamatan Dukun, yakni Desa Paten (Dususn Babadan 1 dan Babadan 2), Desa Krinjing (Dususn Trono, Pugeran, Trayem), dan Desa Ngargomulyo (Dusun BaturNgisor, Gemer, Ngandong, Karanganyar).
Kemudian Desa Keningar (Dusun Banara, Gondangrejo) meskipun tidak direkomendasi mengungsi, tetapi karena masyarakat khawatir kemudian kini mereka sudah mengungsi.
Edy menyampaikan dari empat desa tersebut total terdapat 30 dusun. *