Jumat 13 Nov 2020 00:03 WIB

Derita dan Pengakuan Berbeda Tiga Bocah Korban Eksploitasi 

Ketiga anak kecil ini mengaku disuruh 'ngelem', merokok, mengemis, dan mencuri.

Rep: Nugroho Habibi / Red: Agus Yulianto
Petugas memberikan pembinaan kepada anak jalanan yang terjaring razia (Ilustrasi)
Foto:

 

photo
Anggota Komunitas Pecinta Anak Jalanan (KPAJ) Makassar mewarnai kain dengan cap tangan saat memperingati Hari Anak Nasional, di bawah Jembatan Layang, Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (23/7). - (Antara/Abriawan Abhe)

Inisiatif Sendiri

 Arsya menyampaikan, tiga bocah tersebut pergi dari rumahnya atas inisiatif sendiri. Saat berada di luar rumah, mereka kemudian mengamen, memulung tanpa ada yang memerintah. Uang dari hasil kegiatan tersebut mereka pergunakan untuk keperluan sendiri untuk membeli makan, minum, susu dan membeli gitar untuk mengamen.

Terkait kondisi rambut ketiga bocah tersebut, Arsya menyatakan, tidak ada orang yang memotong dengan sengaja. "Rambut ke tiga anak tersebut dipotong sendiri dan tidak ada orang lain yang memotong," jelasnya.

Berdasarkan pengakuan RR, ia mengaku sempat melakukan perjalanan menuju Pasar Baru dengan menggunakan bajai. Di sana, ia mengamen dan memulung tanpa ada yang memerintah.

"(Hasilnya untuk) beli susu beli kendang, beli makanan," kata RR dalam sebuah video dengan mengenakan kaos di kawasan Cengkareng.

Berbeda dengan RM dan N yang masih memiliki keluarga. Ia mengatakan telah menjadi yatim-piatu. Oleh karena itu, ia dalam kesehariannya tidur dijalanan.

Ditanya terkait kondisi rambutnya yang botak, ia mengaku sengaja memangkas rambutnya sendiri. Sementara, rambut N dipotong oleh kakaknya. "Tidak ada yang menyuruh," katanya.

Diberitakan sebelumnya, tiga anak, yakni RR (10 tahun) dan RM (9 tahun) beserta adiknya N (4 tahun) diduga menjadi korban eksploitasi jalanan, ditemukan menangis di bawah kolong jembatan Pasar Pagi, Tambora, Jakarta Barat, Senin (9/11). Ketiga anak kecil tersebut mengaku disuruh 'ngelem' (menghirup lem), merokok dan minum-minuman keras, mengemis dan mencuri oleh anak remaja.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement