REPUBLIKA.CO.ID, KUPANG -- Kepala Instalasi Pemulasaran Jenasah (IPJ) Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Prof Dr WZ Johannis Kupang berpulang pada Selasa (11/11) sekitar pukul 09.00 Wita akibat Covid-19. Ia menjadi petugas medis pertama di Nusa Tenggara Timur yang meninggal akibat penyakit yang disebabkan oleh infeksi virus corona tipe baru, SARS-CoV-2.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Provinsi Nusa Tenggara Timur, Erlina Salmun, mengonfirmasikan hal itu ketika dihubungi di Kupang, Rabu. Ia mengatakan, petugas medis itu berinisial DM.
Menurut Erlina, DM sempat dirawat selama sembilan hari di rumah sakit milik pemerintah provinsi NTT itu. Pemakaman terhadap DM yang terkonfirmasi positif Covid-19 telah dilakukan di lokasi pemakaman umum Fatukoa dengan mengacu pada protokol kesehatan penanganan pasien Covid-19.
Menurut petugas medis setempat, istri dari DM bersama dua anaknya juga terkonfirmasi positif Covid-19. Mereka sedang menjalani perawatan di Rumah Sakit penyanga Universitas Nusa Cendana (Undana) Kupang.
Sementara itu, juru bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Provinsi Nusa Tenggara Timur, Marius Jelamu, mengatakan, timnya telah melakukan uji usap terhadap para petugas medis di ruangan IPJ RSUD Prof Dr WZ Johanes Kupang. Pengambilan spesimen ini dilakukan guna mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan rumah sakit setelah DM meninggal dunia akibat paparan Covid-19,.
Sementara itu, berdasarkan pantauan Antara di RSUD Prof Dr WZ Johannes Kupang, Rabu (11/11) malam, para perawat tampak memasang lilin di kawasan rumah sakit milik pemerintah NTT itu sebagai tanda berkabung atas berpulangnya rekan sejawatnya.