REPUBLIKA.CO.ID, BEKASI -- Pemerintah Kota Bekasi bakal kembali menggelar simulasi sekolah tatap muka seiring dengan tren penurunan kasus yang terjadi dalam satu pekan terakhir.
Kepala Dinas Pendidikan Kota Bekasi, Inayatullah, mengatakan, saat ini pihaknya tengah membahas rencana sekolah tatap muka dengan sejumlah tim. "Ya kita lagi bahas dengan tim. Pembahasan untuk pengaturan segala macam," terangnya kepada wartawan, Rabu (11/11).
Kota Bekasi sempat mengadakan simulasi sekolah tatap muka di enam sekolah dasar dan sekolah menengah. Tepatnya pada Senin (3/8). Namun, kegiatan itu hanya berjalan selama tiga hari karena dievaluasi oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).
Perkembangan kasus yang terjadi di wilayah Kota Bekasi yang saat itu sedang tinggi-tingginya menjadi alasan lain simulasi tak dilanjutkan. Inayatullah mengatakan, apabila tren kasus terus konsisten turun, bukan tidak mungkin jumlah sekolah yang akan simulasi juga bertambah lebih dari enam."Nambah (sekolah) bisa jadi, makanya kita sedang diskusikan. Teknisnya bagaimana apakah modelnya seperti apa makanya kita sedang bahas," ujar dia.
Berdasarkan data Satgas Covid-19 Kota Bekasi, saat ini jumlah kasus kumulatif mencapai 7.325 kasus, dengan angka kasus aktif sebanyak 443 kasus. Per Senin (9/11) angka terkonfirmasi kasus Covid-19 bertambah 67 kasus.
Sementara itu, jumlah kasus yang selesai atau sembuh per Senin (9/11) ada 6.739 kasus. Dari catatan yang dihimpun Republika.co.id, angka kenaikan kasus positif sejak pekan pertama November tercatat sebanyak 650 kasus. Angka itu lebih rendah dibandingkan perkembangan kasus yang terjadi pada Senin (12/10) lalu. Saat itu, dalam kurun waktu satu pekan, angka kasusnya naik sebanyak 1.089 kasus. Pada Senin (5/10), jumlah kasus kumulatif di Kota Bekasi mencapai 3.828.
Jumlah kasus kembali meningkat pada Kamis (8/10) menjadi 4.556 kasus. Per Senin (12/10), angka kumulatif kasus Covid-19 telah mencapai 4.917 kasus. Artinya, dalam satu pekan kenaikan kasus mencapai 1.089 kasus.