REPUBLIKA.CO.ID, SALATIGA -- Wali Kota Salatiga, Yuliyanto mengatakan, program Bedah Warungku digulirkan untuk menggerakan perekonomian warga yang ikut terdampak pandemi Covid-19 di Salatiga, Jawa Tengah.
Selama pandemi Covid-19 berlangsung, sejumlah pembatasan kegiatan masyarakat memang dilakukan guna meminimalisasi risiko penularan virus corona. Hingga belakangan ini belanja secara daring pun juga mulai menjadi tren bagi warga Kota Salatiga.
"Tetapi keberlangsungan warung-warung rumahan milik tetangga juga harus tetap dipikirkan," kata Yuliyanto, Selasa (10/11).
Demikian pula usaha-usaha kecil UKM rumahan milik tetangga sekitar. Perhatian ini penting agar natinya tidak terjadi ketimpangan yang lebar di tengah situasi sulit akibat pandemi.
Maka nglarisi tonggo (membeli dari tetangga sendiri-Red) juga penting digerakkan untuk bahu-membahu membangkitkan perekonomian dari lingkungan terkecil di masyarakat.
Hal tersebut menjadi semangat bagi Pemkot Salatiga untuk menggulirkan program Bedah Warungku di tengah situasi pandemi ini. "Sehingga kami harap program ini akan mampu membangkitkan perekonomian warga yang terdampak," kata Yuliyanto.
Hingga saat ini, warung dan UKM yang mengikuti program Bedah Warungku tersebut sudah sekitar 400 unit. Untuk tahap pertama Pemkot Salatiga telah mengalokasikan pendanaan dari APBD Perubahan sebesar Rp 1 miliar. Tahap pertama program ini berlangsung dariOktober sampai November 2020.