Kamis 05 Nov 2020 07:46 WIB

Klaster Ulang Tahun Menyebar Luas

PSBB berskala mikro akan dilakukan di kelurahan yang kasusnya meningkat signifikan.

Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, KARAWANG - Kasus terkonfirmasi positif Covid-19 di Karawang, Jawa Barat (Jabar) menunjukkan tren peningkatan dalam beberapa waktu terakhir. Salah satu penyumbang signifikan dalam penambahan kasus baru di Karawang berasal dari klaster ulang tahun komunitas tari yang disebut telah menyebar luas.

Juru Bicara Gugus Tugas Percepatan Penanganan Covid-19 Kabupaten Karawang Fitra Hergyana mengatakan, kasus konfirmasi positif Covid-19 masih terjadi setiap harinya. Baru-baru ini tambahan kasus juga hasil dari tracingatau pela cakan peserta acara ulang tahun komunitas tari yang diketahui sudah menyebarkan virus ke rekan-rekannya.

"Dari komunitas tari menyebar luas ke keluarga dan rekan kerjanya," kata Fitra kepada Republika di Karawang, Rabu (4/11).

Kasus Covid-19 di Karawang sebelumnya didominasi klaster industri dan keluarga. Kemudian, muncul klaster pesantren dan ulang tahun.

Klaster ulang tahun ini berawal dari sebuah komunitas tari yang menggelar perayaan ulang tahun di sebuah restoran di Karawang Barat.  Salah satu anggota yang hadir diketahui terkonfirmasi positif Covid-19.

Fitra menyebut, total dari peserta klaster tari yang terkonfirmasi positif sebanyak 26 orang. 26 orang tersebut akhirnya masing-masing menularkan ke rekan satu kantor, keluarga dan ada juga yang menularkan ke tetangga.

Ia juga menyayangkan sikap kurang koordinasi dari penyelenggara ulang tahun tersebut. Kurangnya informasi mengakibatkan tim Satgas Penanganan Covid-19 Karawang kesulitan melakukan pendataan dan pelacakan.

"Kita hanya diberi nama dan kon tak telepon. Tidak ada alamat ataupun informasi lain," ujar dia.

Fitra meminta masyarakat tetap waspada dengan pandemi Covid-19 yang belum berakhir hingga saat ini. Fenomena klaster tari ini menunjukkan bahwa penularan virus korona sangat cepat dan mudah menyebar dari satu orang ke lain orang. "Ini bukti bahwa penularan virus korona akibat dari berkerumun," ujar dia.

Data pada Rabu (4/11), terdapat penambahan 29 kasus konfirmasi positif Covid-19. Secara total, jumlah warga Karawang yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 1.592 orang, dengan perincian masih dalam perawatan 295 orang, 1.231 orang dinyatakan sembuh dan 66 orang meninggal dunia.

"Ketersediaan bed juga menjadi krisis saat ini. Kami harap agar warga Karawang mematuhi protokol kesehatan. Tidak dulu berkerumun dan melakukan aktivitas yang sifatnya mengumpulkan keramaian," ujar Fitra.

Asisten Daerah Kabupaten Karawang Samsuri mengatakan, pemkab melakukan rapat evaluasi penanganan Covid-19 pascalibur panjang dan memasuki akhir tahun. Dalam rapat tersebut, ahli epidemologi mem beri masukan kepada pemda un tuk melakukan rencana PSBB berskala mikro. PSBB ini diberlakukan di level tingkat kelurahan yang perkembangan kasus Covid meningkat signifikan.

"Ada langkah-langkah atau strategi yang sudah berjalan perlu diperbaiki. Salah satunya tadi ada saran untuk memberlakukan PSBB berskala mikro," kata Samsuri.

Selain itu, lanjut dia, akan ada penegakan disiplin kepada masyarakat yang melanggar protokol kesehatan, terutama jika lalai menggunakan masker di tempat umum maupun ruang publik. Pemerintah akan mempertegas sanksi bagi pelanggar untuk memberi efek jera.

"Ini masukan dari kepolisian. Selama ini pemberian hukuman bagi masyarakat yang tertangkap tangan tidak menggunakan masker masih tergolong ringan," kata dia.

Di Surabaya, Jawa Timur, Juru bica ra Satgas Covid-19 Jatim, Makhyan Jibril Al Farabi, mengingatkan masyarakat untuk mengantisipasi penyebaran Covid-19 di lingkungan keluarga. Mengingat dalam dua pekan terakhir, tambahan pasien terkonfirmasi positif Covid-19 dari klaster keluarga di Jatim terbilang tinggi.

Jibril menyebut, dalam dua pekan terakhir tercatat ada 301 orang terkonfirmasi positif Covid-19 yang masuk klaster keluarga. Selama dua pekan terakhir, ada bermacam-macam. Seperti klaster riwayat perjalanan, klaster mal, klaster keluarga, serta beberapa klaster lainnya. Namun, memang paling banyak memang klaster keluarga, ujar Jibril. (zuli istiqomah/ddang kurnia, ed:mas alamil huda)

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement