REPUBLIKA.CO.ID, PEKANBARU -- Gubernur Riau Syamsuar menyerukan pemerintah kabupaten/kota agar memperketat pemantauan untuk isolasi mandiri setiap orang di wilayahnya pascalibur panjang cuti bersama akhir Oktober 2020. Ia menjelaskan, pengawasan diperlukan sebagai langkah antisipasi melonjaknya kasus konfirmasi Covid-19 di Riau.
"Aparat pemkab/pemkot kalau ada orang yang baru datang sebaiknya perketat isolasi mandiri di rumah," ujar Syamsuar di Pekanbaru, Rabu.
Pemkab/pemkot juga diminta untuk meningkatkan pengawasan terhadap orang yang baru datang dari wilayah zona merah. Untuk sementara, menurut Syamsuar, sebaiknya ditekankan agar mereka melakukan isolasi mandiri di rumah masing-masing usai melakukan liburan.
Syamsuar mengatakan, untuk antisipasi tingkat provinsi, Pemprov Riau sudah sudah meningkatkan kapasitas ruang isolasi di fasilitas kesehatan. Rumah sakit dan ruang isolasi yang sudah dipersiapkan oleh pemerintah.
"Bagi warga yang baru pulang liburan, setidaknya isolasi mandiri dululah di rumah minimal 10 hari. Jadi tolonglah jangan ke mana-mana dulu," jelasnya.
Syamsuar mengatakan, Pemprov Riau berharap pascalibur panjang cuti bersama, kasus terkonfirmasi Covid-19 Riau tidak lagi meningkat seperti sebelumnya. Meski demikian, upaya antisipasi tetap harus dimaksimalkan.
Pasca libur ini, jumlah tambahan harian pasien terkonfirmasi positif Covid-19 di Provinsi Riau menurun drastis, yakni hanya 11 orang. Akan tetapi, itu bukan karena tidak ada kasus, melainkan tidak banyaknya tes usap (swab) dilakukan karena libur panjang.
"Di masa libur panjang ini, orang juga jarang yang melakukan pemeriksaan, dan yang bertugas di Biomolekuler istirahat. Kami disinfeksikan semua ruangan dan lakukan pembersihan untuk proteksi," kata Direktur RSUD Arifin Ahmad, dr Nuzely.