Selasa 03 Nov 2020 19:12 WIB

Pemalsuan Buku Uji KIR Marak Terjadi di Bandung

Buku tersebut akan diganti menggunakan buku lulus uji KIR elektronik (Blue).

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Andi Nur Aminah
Petugas menggunakan masker dan pelindung wajah memeriksa kendaraan yang diuji KIR (ilustrasi)
Foto: Wihdan Hidayat/ Republika
Petugas menggunakan masker dan pelindung wajah memeriksa kendaraan yang diuji KIR (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung mengungkapkan pemalsuan buku uji kendaraan bermotor atau KIR marak terjadi dilakukan oleh para oknum. Oleh karena itu, buku tersebut akan diganti menggunakan buku lulus uji KIR elektronik (Blue) atau smart card untuk mengantisipasi tindak pemalsuan.

Kabid PDKT Dishub Kota Bandung, Asep Kuswara mengatakan Blue merupakan pengganti buku uji KIR yang lama dan banyak dipalsukan. Ia memastikan pengganti buku uji KIR yang lama tidak akan dapat dipalsukan. "Nanti buku uji itu diganti oleh smart card yang tidak bisa dipalsukan. Itu buku KIRnya diganti sama smart card, isi smart card itu sama dengan buku uji yang lama," ujarnya, Selasa (3/11).

Baca Juga

Ia mengatakan banyak pemalsuan uji KIR di lapangan sehingga pemerintah melakukan inovasi agar tidak terdapat pemalsuan yang dilakukan calo atau oknum. Menurutnya, pemalsuan dilakukan agar dapat mengangkut (barang) lebih banyak. "Karena polisi tidak dapat membedakan buku KIR-nya palsu atau tidak," katanya.

Ia menambahkan, tiap operasi polisi di selalu didampingi Dishub untuk mengetahui kendaraan yang diperiksa palsu atau memang asli. "Polisi tidak dapat membedakan buku KIR nya palsu atau tidak, makanya ketika ada operasi di lapangan didampingi Dishub untuk mengetahui pemalsuan kendaraan, jadi kolaborasi," ungkapnya.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement