Selasa 03 Nov 2020 18:19 WIB

Minim CCTV Jadi Kendala Pengungkapan Begal Sepeda

Kamera CCTV di Jakarta kami anggap masih kurang, ini masih kami koordinasikan

Rep: Ali Mansur/ Red: Muhammad Akbar
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana mengatakan keterbatasan kamera Closed Circuit Television (CCTV) menjadi kendala dalam pengungkapan kasus begal sepeda yang tengah marak. Oleh karena itu, pihak berkoordinasi dengan pemerintah provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

"Kamera CCTV di Jakarta kami anggap masih kurang, ini masih kami koordinasikan, dalam hal ini kami dari kepolisian dan pemerintah daerah untuk memasang lagi di beberapa lokasi yang kami anggap rawan," ungkap Nana dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta Selatan, Selasa (3/11).

Menurut Nana, maraknya pembegalan yang menargetkan pesepeda merupakan fenomena baru. Dulu, para pelaku melakukan pembegalan kepada mereka yang berkendara menggunakan sepeda motor. Kini dengan maraknya hobi bersepeda di tengah-tengah masyarakat, kasus pembegalan terhadap pesepeda pun kian marak.

"Ini fenomena baru. Kalau dulu mereka (pelaku) melakukan penjambretan ke sesama pengendara sepeda motor. Nah sekarang sasarannya ke para pesepeda," tutur Nana.

Lebih lanjut, Nana mengatakan hingga saat ini jajaran Polda Metro Jaya, sudah membengkuk 10 orang tersangka kasus pembegalan sepeda yang akhir-akhir ini tengah marak terjadi di wilayah hukum Polda Metro Jaya. Sebanyak 10 tersangka itu merupakan hasil pengungkapan dari enam kasus.

Berikut 10 pelaku begal sepeda yang telah diamankan jajaran Polda Metro Jaya. Inisial MA (17) tempat kejadian perkara (TKP) di Jalan Sunter Utara, Tanjung Priok, Jakarta Utara, inisial SH (26) AR (41) TKP di Jalan MH Thamrin, Jakarta Pusat. Inisial BG (21) TKP di Jalan Hos Coktominoto, yang bersangkutan diberikan tindakan tegas terukur di bagian kaki.

Selanjutnya inisial RN (22), MMAH (17), AY (15) TKP di Jalan Seha 2, Kebayoran Baru, Jakarta Selatan. Inisial ID (28) TKP di Pejagalan, Jakarta Utara, dan inisial MAS (20), SL (17) TKP di Sawah Baru, Ciputat, Tangerang Selatan. Kata Nana, para tersangka mayoritas adalah pengungguran dan modusnya pun nyaris sama dalam melakukan pembegalan terhadap pesepeda yang ditargetnya.

"Untuk modus yang para pelaku lakukan, mereka biasanya mengamati kemudian menentukan korban. Mereka kuntit, biasanya ada yang satu mereka gunakan sepeda motor berboncengan, ada juga yang dua motor jadi berempat mereka," kata Nana.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement