Selasa 03 Nov 2020 12:35 WIB

Polisi Pulangkan 10 Pelajar yang Diciduk Saat Demo Kedubes

Menurut Kapolsek Gambir, 9 pelajar SMP dan satu SMA itu demo karena cinta Rasulullah.

Rep: Febryan A/ Red: Erik Purnama Putra
Massa menggelar demonstrasi untuk mengecam Presiden Prancis Emanuel Macron di Simpang Sarinah, Jakarta Pusat, sekitar 200 meter dari gedung Kedutaan Besar Prancis, pada Senin (2/11) siang.
Foto: Republika/Febryan. A
Massa menggelar demonstrasi untuk mengecam Presiden Prancis Emanuel Macron di Simpang Sarinah, Jakarta Pusat, sekitar 200 meter dari gedung Kedutaan Besar Prancis, pada Senin (2/11) siang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polres Metro Jakarta Pusat (Jakpus) memulangkan 10 pelajar yang diduga sebagai penyusup saat demonstrasi di Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis, Menteng, Jakpus pada Senin (2/11) siang WIB. Pelajar asal Bogor itu diketahui datang ke lokasi unjuk rasa dengan menebeng sejumlah truk.

Kapolres Metro Jakpus, Kombes Heru Novianto, mengatakan, sebanyak 10 pelajar itu dipulangkan pada Senin sekitar pukul 20.00 WIB. Pemulangan mereka tidak langsung kepada orang tua masing-masing, melainkan dijemput jajaran Polres Bogor terlebih dahulu. Polres Bogor yang menyerahkan mereka ke orang tua masing-masing.

Heru menyebut, pihaknya tak membuat perjanjian apapun dengan 10 pelajar itu sebelum dipulangkan. Pihaknya hanya mendata identitas mereka. "Biar yang membina orang tuanya, itu kan pembinaan orang tua," kata Heru kepada wartawan, Selasa (3/11).

Kapolsek Metro Menteng, AKBP Guntur Muhammad Thariq, menjelaskan, pemulangan 10 pelajar itu dibantu Polres Bogor lantaran mereka tak membawa ponsel sehingga tidak bisa menghubungi orang tua masing-masing. Polres Bogor yang menyerahkan mereka dengan memanggil orang tua masing-masing.

Guntur menjelaskan, 10 pelajar itu datang ke sekitar Kedubes Perancis dengan menebeng sejumlah truk sejak dari Bogor. "Jadi dari Bogor, misalnya, ini truk mau ke mana, mau ke Cawang dia naik. Nanti dari Cawang dia turun di Manggarai. Terus jalan kaki, begitu loh," kata Guntur menjelaskan.

Mereka yang terdiri sembilan pelajar SMP dan satu pelajar SMA itu, tergerak untuk ikut demonstrasi setelah mengetahui adanya aski lewat pemberitaan di media daring. Namun, mereka datang tanpa sepengetahuan orang tua masing-masing.

"Tidak (izin orang tua). Jadi mereka pecinta Rasulullah. Pokoknya, oh ada kumpul-kumpul di sana, ayo kita ke sana," ujar Guntur.

Sebelumnya, Polres Metro Jakous menciduk 10 orang pelajar yang ikut menyusup ke dalam unjuk rasa yang berlangsung di depan kantor Kedubes Prancis di Jakarta Pusat, Senin (2/11) sore. "Mereka kami amankan, ada beberapa yang kita cek, memang dia dari buruh bukan, ormas bukan," kata Kombes Heru.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement