Senin 02 Nov 2020 14:03 WIB

Polisi Sudah Bekuk Tujuh Begal Sepeda

Untuk kasus pembegalan terhadap anggota TNI yang tengah bersepeda, dalam pengejaran.

Rep: Ali Mansur / Red: Agus Yulianto
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jajaran Polda Metro Jaya telah membengkuk tujuh pembegal terhadap pengendara sepeda yang meresahkan masyarakat akhir-akhir ini. Masing-masing pembegal yang telah diringkus mengaku telah melakukan pembegalan lebih dari sekali. Oleh karena itu, Kepolisian mengimbau agar pengendara sepeda atau pegowes tetap waspada. 

"Besok akan kami rilis siapa saja tujuh pelaku yang berhasil kami tangkap. Nanti akan disampaikan langsung oleh Pak Kapolda," ujar Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/11).

Meski tim khusus yang dibentuk oleh Kapolda Metro Jaya Irjen Pol Nana Sudjana telah menangkap beberapa pembegal, Yusri menyakini, banyak masyarakat korban pembegalan tidak melapor. Apalagi berdasarkan masing-masing pelaku yang ditangkap mengaku sudah berkali-kali beraksi. Sementara hingga saat ini pihaknya hanya menerima 14 pelaporan polisi.

"Disayangkan banyak korban-korban yang tidak melaporkan. Baru setelah viral di media sosial baru mereka datang ataupun kami suruh untuk melaporkan," kata Yusri menambahkan.

Terkait kasus pembegalan terhadap anggota TNI yang tengah bersepeda masih dalam pengejaran jajaran Polda Metro Jaya. Diduga empat orang pengendara sepeda motor melakukan pembegalan terhadap seorang anggota TNI Kolonel Marinir Pangestu Widiatmoko, di Jalan Medan Merdeka Barat di depan Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin (26/10) lalu.

"Tim di lapangan masih terus melakukan pengejaran. Untuk perkembangan pengejaran pembegal terhadap seorang anggota TNI, besok akan disampaikan Pak Kapolda," tutur Yusri.

Oleh karena Yusri meminta agar para pegowes untuk tetap waspada saat bersepeda. Ia mewanti-wanti agar pegowes tidak bersepeda di tempat-tempat yang jauh dari keramain. Kemudian juga diupayakan untuk tidak memancing pelaku begal. Seperti bermain handphone saat bersepeda. Terus juga, diusahakan agar tidak bersepeda sendirian, apalagi jalan-jalan yang memang sepi.

"Makanya tolong jangan bersepeda sendiri kalau bisa berkelompok ini akan menghilangkan N+k (niat +kesempatan). Niatnya mau begal, karena rame-rame pengguna sepeda nggak terjadi tindak pidana itu," imbau Yusri. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement