Senin 02 Nov 2020 13:46 WIB

Polda Metro Jaya Minta Pesepeda Korban Begal Segera Melapor

Polda menilai banyak korban pembegalan sepeda yang tidak melapor.

Rep: Ali Mansur/ Red: Ratna Puspita
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Polda Metro Jaya memita pesepeda yang pernah menjadi korban pembegalan segera melapor. Sebab, Polda Metro Jaya meyakini masih banyak kasus yang belum dilaporkan. 

"Disayangkan banyak korban yang tidak melaporkan. Baru setelah viral di media sosial baru mereka datang ataupun kami suruh untuk melaporkan," Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Yusri Yunus, di Mapolda Metro Jaya, Senin (2/11).

Baca Juga

Yusri mengatakan sampai dengan saat ini sudah ada 14 laporan polisi soal pembegalan sepeda. Polda Metro Jaya juga telah menangkap tujuh pelaku begal terhadap pengendara sepeda atau pegowes.

Namun, menurut Yusri, pengakuan dari para pelaku, mereka sering melakukan aksinya. Bahkan, satu pelaku mengaku sudah melakukan aksinya lebih dari tiga kali. 

Karena itu, ia menduga pembegalan sepeda juga sering terjadi. "Contoh tanggal 17 Oktober diungkap oleh Polres Jakarta Pusat. Pelaku sudah ditangkap dengan tindakan tegas dan terukur kami lumpuhkan. Mengaku tujuh kali semuanya begal sepeda, ada yang lima kali, ada yang sepuluh kali. Kalau dihitung-hitung sudah banyak, tetapi laporan polisi baru 14 yang masuk," kata Yusri.

Yusri menegaskan, jajaran Polda Metro Jaya akan terus mengejar pelaku mengatakan sepeda yang selama ini marak terjadi di Jakarta. Selain itu, Polda Metro Jaya juga terus melakukan pencegahan dengan melakuka patroli dan menempatkan aparat dari TNI, Polri, dan Dinas Perhubungan di tempat-tempat bersepeda, seperti di Jalan Sudirman, Jalan MH Thamrin, dan kawasan Monas.

"Ada juga petugas yang menggunakan pakaian preman untuk melakukan pemantauan. Ini preventif kami. Represifnya kami melakukan tindakan. Apapun kejadiannya akan kami lakukan yang tegas kepada pelaku semua," tutur Yusri.

Yusri juga meminta agar para pegowes untuk tetap waspada saat bersepeda. Ia mewanti-wanti agar pegowes tidak bersepeda di tempat-tempat yang jauh dari keramain. 

Kemudian juga diupayakan untuk tidak memancing pelaku begal. Seperti bermain handphone saat bersepeda. Selain itu, diusahakan agar tidak bersepeda sendirian, apalagi jalan-jalan yang memang sepi.

"Makanya tolong jangan bersepeda sendiri kalau bisa berkelompok ini akan menghilangkan N+k (niat +kesempatan). Niatnya mau begal, karena rame-rame pengguna sepeda nggak terjadi tindak pidana itu," imbau Yusri.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement