REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR -- Badan Pengendalian Bencana Daerah (BPBD) Kota Bogor mepaparkan sejumlah kelurahan pada seluruh kecamatan di Kota Bogor, Jawa Barat, rawan bencana pada musim hujan. Bencana itu terutama banjir lintasan dan tanah longsor.
Kepala BPBD Kota Bogor, Priyatnasyamsah, menjelaskan, beberapa daerah yang rawan banjir lintasan, di antaranya di Kampung Bebek, Kecamatan Bogor Utara, wilayah Baranangsiang Kalibaru di Kecamatan Bogor Timur, Kelurahan Cibadak di Kecamatan Tanah Sareal, dan di Kelurahan Batutulis, Kecamatan Bogor Selatan.
Sementara, sambung dia, untuk daerah rawan tanah longsor berada di Kelurahan Cimahpar dan Tegal Gundil, Kecamatan Bogor Utara, Kelurahan Katulampa di Kecamatan Bogor Timur, Kelurahan Curug, Pasir Jaya, Gunung Batu, dan Semplak di Kecamatan Bogor Barat, serta di beberapa daerah di Kecamatan Bogor Selatan.
“Kalau di Bogor Selatan rawan longsornya di Bondongan, Muara Sari, Lawang Gintung, dan Cipaku. Juga yang rawan kekeringan di Mulyaharja, serta rawan angin puting beliung di Kelurahan Genteng,” ujar Priyatna ketika dihubungi Republika, Ahad (1/11).
Data yang dimiliki BPBD Kota Bogor menunjukkan, sejumlah banjir lintasan juga kembali terjadi. Priyatna menjelaskan, banjir mayoritas terjadi karena curah hujan yang tinggi. Seperti yang terjadi di Kelurahan Tegallega, Kecamatan Bogor Tengah. “Banjir lintasan terjadi akibat luapan Kali Ciharacas dan diperparah hujan dengan intensitas tinggi di wilayah tersebut,” ujar Priyatna.
Dari banjir setinggi 40 sentimeter (cm) tersebut, menurut dia, setidaknya empat rumah dengan 18 anggota keluarga terdampak. Selain itu, Kelurahan Tegal Gundil, Kampung Neglasari, dan Kampung Babakan di Bogor Utara juga terkena banjir lintasan pada Sabtu (31/10) sore.
Priyatna menambahkan, banjir di Kampung Babakan juga diperparah oleh meluapnya air dari Kali Ciluar. “Ada 20 rumah dengan total 60 jiwa dari 20 kepala keluarga terdampak,” tuturnya.
Bencana tanah longsor juga terjadi pasca hujan dengan intensitas tinggi di Kampung Babakan, Kecamatan Bogor Selatan. Kejadian tanah longsor ini, kata Priyatna, merusak dua rumah. “Satu rumah di bawah longsoran rusak di bagian dapur dan kamar mandi, dan satu rumah di atas longsoran rusak di kamar tidur, dapur, dan kamar mandi,” jelasnya.
Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto menjelaskan, prediksi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengenai cuaca yang tidak menentu beberapa waktu mendatang harus diantisipasi.
“Mungkin ada ancaman banjir dan longsor. Baik banjir lintasan, juga banjir yang disebabkan karena penyumbatan saluran air,” kata Bima, belum laam ini.
Karena itu, Bima Arya meminta BPBD bersama Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, camat, dan lurah untuk mengajak warga membersihkan aliran air yang mengalami pendangkalan. Juga memantau bangunan-bangunan liar di titik rawan banjir.