REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktorat Jenderal (Ditjen) Kebudayaan, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menginisiasi Pasarbudaya. Pasarbudaya adalah sebuah lokapasar (marketplace) dari Ditjen Kebudayaan yang bekerja sama dengan perusahaan teknologi Indonesia, Tokopedia.
Pasarbudaya ditujukan untuk memberikan ruang bersama kepada para Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) milik seniman lokal di seluruh Nusantara. Pasar ini memasarkan karya-karya yang terdapat dalam daftar Warisan Budaya Takbenda (WBTb) Indonesia.
Produk budaya yang dipasarkan akan dilengkapi dengan narasi, deskripsi filosofi, makna motif dan bentuk, dan sejarah. Juga proses dan cara pembuatan sebagai muatan budaya sekaligus memberi nilai tambah pada produk yang bersangkutan.
Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia, Astri Wahyuni, mengatakan, Tokopedia berharap, para pegiat usaha lokal terus dipermudah untuk bertahan di tengah pandemi. "Demi berkontribusi pada pemulihan ekonomi Indonesia sekaligus mendorong semakin banyak masyarakat bangga dan memakai produk buatan Indonesia," kata Astri, Sabtu (31/10).
Melalui proses kurasi, ratusan produk budaya telah diakuisisi untuk program pameran PKN Tahun 2020 Pasarbudaya dengan beberapa kategori. Kategori tersebut di antaranya seni murni, kriya dan kerajinan, serta merchandise. Produk-produk budaya tersebut awalnya akan ditampilkan dan terdapat transaksi nontunai secara luring/luar jaringan (offline).
Kemendikbud memandang, sebagian produk budaya yang dimiliki Indonesia sudah terkenal dan diapresiasi oleh dunia internasional. Namun, sebagian lainnya masih memerlukan dukungan untuk terus berkembang. Pasarbudaya ini diharapkan dapat mendukung produk-produk budaya tersebut agar lebih dikenal dunia.