REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif, berupaya menyempurnakan fasilitas destinasi wisata di Bali. Hal ini demi meningkatkan kualitas sektor pariwisata melalui program Revitalisasi Destinasi Wisata.
Deputi Bidang Pengembangan Destinasi dan Infrastruktur Kemenparekraf, Hari Sungkari, mengatakan, masih terdapat beberapa lokasi destinasi wisata di Bali yang amenitasnya belum memadai.
Fokus utama dari kegiatan revitalisasi ialah pada perbaikan amenitas di sejumlah daya tarik wisata di Bali. Program konkretnya berupa perbaikan toilet dan penambahan fasilitas lain untuk menunjang kebersihan, kesehatan, keamanan, serta kenyamanan wisatawan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat.
“Karena salah satu ukuran suatu destinasi wisata itu bersih, indah, dan nyaman bisa dilihat dari toilet yang menunjang. Penting sekali bagi destinasi wisata untuk memelihara dan menjaga kebersihan toilet sesuai dengan standar internasional,” ujar Hari dalam Siaran Pers, Jumat (30/10).
Kemenparekraf menginisiasi kegiatan revitalisasi di destinasi wisata di Bali untuk meningkatkan kembali kualitas pariwisata di Bali yang sempat menurun akibat pandemi Covid-19. Terutama dalam hal amenitasnya.
Hari berharap melalui kegiatan revitalisasi ini dapat meningkatkan kualitas pelayanan serta daya saing destinasi pariwisata di Indonesia. Sehingga wisatawan yang akan datang kembali ke destinasi pariwisata dapat merasa lebih aman dan nyaman.
Direktur Pengembangan Destinasi Regional II Kemenparekraf, Wawan Gunawan, menjelaskan program Revitalisasi Destinasi Wisata Bali akan dilakukan pada awal November 2020, di 1 kota dan 8 kabupaten. Revitalisasi akan dilakukan di Kota Denpasar, Kabupaten Badung, Kabupaten Tabanan, Kabupaten Gianyar, Kabupaten Klungkung, Kabupaten Karangasem, Kabupaten Buleleng, Kabupaten Bangli, dan Kabupaten Jembrana.
“Dukungan revitalisasi destinasi wisata Bali akan disesuaikan dengan prioritas dan kebutuhan di masing-masing destinasi wisata yang memang sudah menjadi tujuan wisata dan banyak pengunjungnya. Karena, saat ini kebersihan dan kesehatan merupakan hal yang sangat penting bagi wisatawan,” kata Wawan.
Kepala Dinas Pariwisata Provinsi Bali, I Putu Astawa, mengatakan tren wisatawan ke depan akan berubah. Wisatawan akan mencari destinasi yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman, serta destinasi wisata yang menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungannya.
“Program revitalisasi ini sangat sesuai dengan tren wisatawan saat ini. Karena, faktor kebersihan dan kesehatan merupakan hal yang penting dalam meningkatkan kepercayaan wisatawan,” kata Putu Astawa.