REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Jumlah penonton bioskop di jaringan PT Graha Layar Prima Tbk (CGV Cinemas) beranjak naik setelah diizinkan kembali beroperasi pada 21 Oktober 2020. Berdasarkan peraturan dari Pemerintah Provinsi DKI Jakarta, kapasitas kursi yang diperbolehkan hanya 25 persen pada setiap auditorium.
"Kalau dirata-ratakan, jumlah penonton sejauh ini mendekati kapasitas maksimal," kata Public Relations CGV, Hariman Chalid saat dihubungi, Jumat (30/10).
Hariman menjelaskan kapasitas auditorium di CGV bervariasi, mulai dari 30 hingga 500 tempat duduk. Sehingga, jumlah penontonnya tidak bisa disamaratakan. Ia mengumpamakan, auditorium berkapasitas 100 tempat duduk maksimal kapsitasnya hanya diisi 25 orang.
Hariman menyebut, 25 kapasitas itu terkadang terisi penuh. Namun, kadang juga tak sampai 25 orang. "Tapi, ada hari di mana kapasitasnya terisi full ada juga yang tidak. Dan itu normal, seperti sebelum masa pandemi. Ada hari kapasitas Audi (auditorium atau nama ruang bioskop) kami terisi penuh, dan ada hari di mana kapasitas Audi kami tidak full," kata dia.
Meskipun di tengah pandemi Covid-19, Hariman mengatakan, antusiasme masyarakat cukup tinggi. Ia menjelaskan, penontonnya cukup beragam, dari anak-anak muda, pasangan, rekan kerja, keluarga.
"Kebanyakan dari mereka menonton film Train to Bussan Peninsula, dan beberapa film pilihan dengan harga khusus," jelasnya.
Tak hanya di DKI Jakarta, Hariman memaparkan, jaringan CGV telah beroperasi di enam lokasi. Yakni, empat bioskop di DKI Jakarta, enam bioskop di Bandung, satu di Batam, satu bioskop di Mojokerto dan Samarinda satu lokasi bioskop.
Sepekan lebih beroperasi, menurut Hariman, tingkat kepatuhan masyarakat terhadap protokol kesehatan cukup tinggi. Pelanggaran hanya terjadi saat penonton membawa makanan atau minuman masuk ke auditorium. Itupun, sambung dia, lantaran penonton belum mengetahui.
Selain itu, Hariman mengatakan, ada keluarga yang membawa anak di bawah 12 tahun. Sehingga, pihak CGV tak memperbolehkan masuk auditorium. "Lalu ada beberapa yang masih belum terbiasa memesan tiket secara online atau melalui mesin penjuaan tiket yang ada. Namun masih ada staf kami yang bisa membantu," jelasnya.