REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA--Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta menilai kesadaran masyarakat Kota Yogyakarta dalam menjalankan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 semakin tinggi. Hal ini mendasari dimulainya program Jogja untuk Semua.
Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, program tersebut merupakan langkah untuk membangkitkan perekonomian Kota Yogyakarta. Yaitu dengan melibatkan masyarakat luas."Sejak September dan Oktober sudah mulai berjalan program 'Jogja untuk Semua'," kata Heroe dalam pesan tertulisnya, Jumat (30/10).
Melalui program tersebut, wisatawan dari luar daerah yang masuk ke Kota Yogyakarta sudah mulai diterima. Sehingga, perekonomian di Kota Yogyakarta pun, kata Heroe, sudah mulai menggeliat.
"Geliat ekonomi sudah mulai tumbuh dan banyak orang yang sudah berdatangan di Yogyakarta. Sebagian mahasiswa, sebagian wisatawan dan sebagian adalah pertemuan kerja diselenggarakan di Yogyakarta," ujarnya.
Untuk itu, pihaknya memperketat pelaksanaan protokol kesehatan pencegahan Covid-19. Terlebih di masa libur panjang akhir Oktober 2020 ini.
Hal ini dilakukan agar kasus Covid-19 tidak meluas di Kota Yogyakarta. Pasalnya, kasus Covid-19 di Kota Yogyakarta meningkat usai pada libur panjang Agustus 2020 lalu."Termasuk dilakukan sidak secara acak di seluruh wilayah kota Yogyakarta dan penegakan yustisi, dengan memberi sanksi serta denda bagi pelanggar protokol kesehatan," jelasnya.
Seperti diketahui, sebelumnya Pemkot Yogyakarta menerapkan program Jogja untuk Jogja. Program ini merupakan upaya membangkitkan perekonomian Kota Yogyakarta dengan memaksimalkan potensi lokal atau transaksi lokal. "Jogja untuk Jogja itu bagaimana kita mencoba untuk menjadikan kekuatan yang ada, baik sumber daya manusianya dan potensi ekonominya itu saling menghidupi di Kota Yogyakarta," tambahnya.