REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Dewan Pertimbangan Presiden Sukarwo menyatakan pahlawan Sutomo atau dikenal dengan sebutan Bung Tomo mampu mewujudkan Indonesia merdeka melalui perpaduan pendekatan religius dan nasionalis. Menurut pria yang akrab disapa Pakde Karwo itu, tauladan Bung Tomo sangat penting diterapkan di era kini.
"Yang kita teladani yaitu api yang tidak pernah padam di dada Bung Tomo adalah Indonesia merdeka, ingin mewujudkan Indonesia pendekatan religius dan nasionalisme," kata Sukarwo saat menjadi pembicara pada webinar "Hari Pahlawan dan Penghargaan 100 Tahun Bung Tomo" di Jakarta, Selasa (10/11).
Sukarwo menyebutkan nilai perjuangan yang kental pada diri Bung Tomo, yakni kehidupan berbangsa untuk menciptakaan kemerdekaan bagi rakyat Indonesia.
Dikisahkan mantan Gubernur Jawa Timur itu, kehebatan Bung Tomo menjalankan sesuatu yang luar biasa dengan basis rakyat regius, serta mendatangi para ulama dan tokoh agama untuk mempertahankan kemerdekaan.
Sukarwo berharap generasi muda Indonesia mampu "bertarung" seperti Bung Tomo untuk mengambil keputusan yang tepat dalam upaya meraih kemerdekaan Bangsa Indonesia.
"Ketajaman pemikirannya disalurkan pada pikiran cerdas yang luar biasa, ketemu memang antara potensi yang ada pada beliau untuk kepentingan masyarakat," tutur pria biasa disapa Pakde Karwo itu.
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawangsa turut mengungkapkan setiap perjuangan tidak mengenal lelah karena tidak semudah membalikkan "telapak tangan".
Khofifah menekankan harus adanya pergeseran dari generasi "rebahan" menuju generasi perubahan, namun membutuhkan banyak dukungan dari berbagai usia generasi dan lingkungan.
Putra Bung Tomo, Bambang Sulistomo menyebutkan unsur kekuatan spritual bangsa harus diperkuat keyakinan pada kemerdekaan, semangat, dan patriot nasionalisme, terlebih saat kondisi sulit seperti masa pandemi COVID-19.
"Kita harus menggali kembali kekuatan spiritualitas bangsa ini, apalagi dalam keadaan semakin sulit," ujar putra tunggal Bung Tomo itu.