REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Menjelang libur panjang pada Rabu (28/10) hingga Ahad (1/11), Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto meminta seluruh aparatur sipil negara (ASN) di Kota Bogor untuk melapor jika hendak pergi ke luar kota. Meski diizinkan untuk ke luar kota, para ASN diminta untuk melakukan swab test sepulang dari bepergian.
“Pertama, saya minta seluruh ASN Kota Bogor yang mau ke luar kota untuk lapor kepada atasannya. Kedua, pulang dari luar kota diwajibkan untuk swab semua,” kata Bima Arya ketika ditemui di Kantor Wali Kota Bogor, Selasa (27/10).
Bima Arya mengatakan, dia akan menerima data mengenai siapa saja ASN yang akan pergi ke luar kota. Tak terkecuali kepala dinas yang diwajibkan untuk melapor ke Bima Arya langsung.
Selain diwajibkan untuk melakukan tes swab, sepulang dari luar kota mereka diminta untuk melakukan isolasi mandiri. Mereka juga tidak diizinkan untuk berinteraksi dengan orang luar, sekaligus tidak diizinkan untuk hadir di kantor sampai hasil tes swab mereka keluar.
“Tidak boleh berinteraksi, tidak boleh masuk kantor, tapi diisolasi dulu,” ujarnya.
Dia mengatakan, jika ada ASN yang pergi ke luar kota tanpa membuat laporan, maka yang bersangkutan akan dikenakan sanksi. Hal itu mulai dari sanksi ringan berupa teguran, hingga sanksi lebih tegas seperti turun jabatan, pengurangan gaji, hingga pemberhentian.
Sementara itu, Bima Arya juga memerintahkan anggota dinas untuk melaksanakan piket di Balaikota selama libur panjang. Piket tersebut dilaksanakan untuk memonitor pergerakan Kota Bogor melalui CCTV yang ada di Balaikota.
Oleh sebab itu, dia meminta data mengenai siap saja yang akan pergi ke luar kota. “Semua dinas yang digilir, makanya kita akan lapor itu digilir dua, pagi dan siang,” ujar Bima Arya.
Dia menambahkan, pengawasan di Kota Bogor juga akan diperkuat dengan mengerahkan aparatur wilayah kecamatan dan kelurahan, serta Satpol PP. Sebab, sebelumnya diketahui ada sepuluh orang Dishub yang bertugas di lapangan terpapar Covid-19.
“Saya sendiri tidak akan keluar kota, terus memantau di sini. Jadi kita antisipasi lonjakan warga Jakarta sekitarnya ke Bogor. Lalu lintas harus tetap diatur, kemudian protokol kesehatan juga harus tetap dipatuhi,” ujarnya.