Jumat 23 Oct 2020 21:07 WIB

Kemendes Jajaki Literasi Digital Desa dengan 8Villages

Sebelum Covid-19 merebak sudah ada pembahasan digitalisasi desa

Rep: amri amrullah/ Red: Hiru Muhammad
Pekerja mengecek benih ikan Cupang multi colour kualitas ekspor di Desa Panggoi, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (22/10/2020). Ikan cupang hias hasil budidaya tersebut dijual dengan harga Rp50 ribu hingga Rp8 juta per ekor yang dipasarkan melalui platform digital untuk menjangkau pembeli pasar lokal dan ekspor Negara Amerika Serikat, Filipina, Singapura dan Malaysia.
Foto: ANTARA/Rahmad
Pekerja mengecek benih ikan Cupang multi colour kualitas ekspor di Desa Panggoi, Lhokseumawe, Aceh, Kamis (22/10/2020). Ikan cupang hias hasil budidaya tersebut dijual dengan harga Rp50 ribu hingga Rp8 juta per ekor yang dipasarkan melalui platform digital untuk menjangkau pembeli pasar lokal dan ekspor Negara Amerika Serikat, Filipina, Singapura dan Malaysia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-–Plt Sekretatis Jenderal Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi (Kemendes PDTT), Taufik Madjid didampingi Kepala Biro Humas dan Kerja Sama, Bonivasius Ichtiarto  menerima kunjungan delegasi 8villages di Kantor Kemendes PDTT.

Dalam pertemuan ini, kedua pihak mendiskusikan tentang peluang kerjasama dalam rangka meningkatkan literasi digital dan peningkatan ekonomi di desa. Taufik Madjid mengaku senang dengan adanya peluang kerjasama ini. Menurutnya, kerja sama ini akan memberikan dampak yang cukup besar untuk desa, utamanya dalam hal transaksi atau pasar desa. “Literasi digital ini penting. Karena ini lebih efisien, warga desa akan mendapatkan hasil yang maksimal. Menghadirkan pasar di desa akan lebih cepat dengan teknologi ini,” ujarnya dalam keterangan kepada wartawan, Jumat (23/10).

Taufik Madjid mengatakan, sebelum adanya Covid-19 pihaknya sudah bicara digitalisasi desa. Semua upaya untuk mempercepat digitalisasi desa telah dan akan terus dilakukan. Menurutnya, Covid-19 mempercepat itu. “Jadi akselerasi sentuhan teknologi dan digitalisasi ini dipercepat dengan Covid-19," jelasnya.

Diakui dia, sebelum Covid-19 pihaknya memang sudah berbicara ini (digitalisasi desa), bagaimana caranya desa menggunakan platform digital. “Jadi senang sekali kalau ini terus kita perkuat. Dan ini saya berharap biro humas dan kerja sama untuk diinventarisir mana yang harus diperkuat supaya jalan,” sambung Plt Sekjen Kemendes PDTT ini.

Ia berharap, dengan adanya peluang kerjasama ini bisa lebih fokus membangkitkan ekonomi di desa. Menurutnya, dengan membangkitkan ekonomi di desa akan menyumbang pemulihan ekonomi nasional.

“Sekali lagi terima kasih kepada 8villages, saya kira ini harus di follow-up terus. Dan 8villages bisa eksis mendorong percepatan pertumbuhan ekonomi di desa,” katanya.

Dalam pertemuan ini, dihadiri langsung oleh Sanny Gaddafi (Ceo 8Villages), Agnes Gratia (Coo 8Villages), dan Rani Mutiarawati (Head of Community). Pada pertemuan ini juga, 8villages menyumbangkan bantuan 2000 masker kepada Kemendes PDTT. Sebagai informasi, 8villages merupakan perusahaan informasi dan teknologi komunikasi yang berfokus pada percepatan modernisasi di daerah pedesaan.

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement