Kamis 22 Oct 2020 15:25 WIB

STMIK Nusa Mandiri Gelar Webinar Raih Pendanaan Hibah IEEE

Dana dari IEEE bisa jadi alternatif dana Dikti. 

STMIK Nusa Mandiri menggelar webinar cara meraih pendanaan hibah IEEE.
Foto: Dok STMIK Nusa Mandiri
STMIK Nusa Mandiri menggelar webinar cara meraih pendanaan hibah IEEE.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekolah Tinggi Manajemen Informatika (STMIK) Nusa Mandiri berkolaborasi dengan Lentera UMKM dan IEEE Indonesian Section Young Professionals sukses menggelar webinar yang bertajuk ‘Kiat Sukses Meraih Pendanaan Kerja Sama & Hibah IEEE’ secara live via Zoom dan Youtube, Selasa (20/10). 

Dipandu oleh Arif Hidayat  SS, MHum, acara ini menghadirkan tiga narasumber . Ketiganya adalah  Dr  Nina KH selaku wakil sekjen 1 bidang eksternal Aptikom Universitas Komputer Indonesia, Indra Riyanto selaku Chair of Young Professionals dan Dr  Dwiza Riana sebagai project leader Lentera UMKM dan Head of STMIK Nusa Mandiri. 

Arif Hidayat menuturkan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk memotivasi para dosen agar melakukan penelitian atau membuat peoject dan project agar bisa di danai oleh IEEE ataupun pemerintah. 

Dalam materi strategi digitalisasi UMKM, Nina menuturkan bahwa tingkat penggunaan tekonologi digital pada UMKM masih rendah. 

“Padahal penggunaan teknologi digital bagi UKM di Indonesia membawa keuntungan seperti dapat menaikkan pendapatan hingga 80 persen, 17 kali lebih mungkin menjadi inovatif, dan dapat menjadi lebih kompetitif secara internasional,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id. 

Sedangkan Indra Riyanto membagikan tips bagaimana akademia mendapatkan dana dari IEEE sebagai alternatif dana Dikti. 

“Untuk mendapatkan dana dari IEEE perlu memperhatikan substantive information  project proposal yang dibuat harus meliputi, project overview & backgorund, stakeholder mapping & end user agreement, theory of change, milestones restrictions ricks, dan external collaboration & funding atau budget justicifation,” ujar Indra. 

Senada, Dwiza menyampaikan bagaimana implementasi dana hibah.  Sebagai contoh project Lentera UMKM. Project Lentera UMKM adalah solusi dari masalah pandemi Covid-19 yaitu tentang pemasaran penjualan produk, di mana UMKM diminta untuk menentukan taktik atau saluran pemasarannya. 

”Teknologi era disruptif  yang berkembang sangat pesat memberikan dampak positif bagi dunia usaha, tidak hanya bagi pelaku usaha raksasa dan besar tetapi juga UMKM. Proyek ini bertujuan untuk memperkenalkan soslusi teknologi dalam pasar penjualan produk kepada UMKM serta memberikan pelatihan kepada minimal 31 UMKM di seluruh Indonesia,” tutup Dwiza.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement