Kamis 22 Oct 2020 09:18 WIB

Satgas: Cuti dan Libur Jangan Sampai Timbulkan Masalah Baru

Abai protokol kesehatan berpotensi meningkatkan virus Covid-19.

Rep: Rr Laeny Sulistyawati/ Red: Gita Amanda
Ilustrasi Covid-19
Foto: Pixabay
Ilustrasi Covid-19

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satuan Tugas (Satgas) Penanganan Covid-19 Doni Monardo mengingatkan cuti dan libur panjang 28 Oktober sampai 1 November 2020 besok jangan sampai menimbulkan masalah baru. Jika abai menerapkan protokol kesehatan maka berpotensi meningkatkan kasus virus corona SARS-CoV2 (Covid-19)

"Cuti jangan sampai menimbulkan masalah baru. Kita harus belajar banyak dengan yang terjadi saat libur sebelumnya selama masa pandemi Covid-19 ini," katanya saat mengisi konferensi virtual BNPB bertema Potensi Penyebaran Covid-19 Ketika Libur Panjang, Rabu (21/10) malam.

Baca Juga

Pertama, dia melanjutkan, yaitu peristiwa libur Idul Fitri pertengahan tahun ini. Saat itu pemerintah dengan tegas mengajak semua komponen untuk bisa menahan diri dan bersabar agar tidak mudik.

Hasilnya, Doni mengakui memang ada peningkatan kasus Covid-19 namun tidak signifikan. Kemudian, dia melanjutkan, pelonggaran dilakukan pada libur Idul Adha. Saat itu, dia melanjutkan, upaya bersama mengingatkan masyarakat agar bisa mematuhi protokol kesehatan tidak sekencang saat libur Idul Fitri. Kemudian, ia menyebutkan libur kembali terjadi pada 17 Agustus dan libur bersama di pekan ketiga bulan yang sama.

"Kemudian apa yang terjadi? Kasus Covid-19 mengalami peningkatan akhir Agustus dan awal September sampai akhirnya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengumumkan kekhawatiran Pemprov DKI Jakarta terkait kenaikan kasus termasuk jumlah Bed Occupancy Rate (BOR) ICU di Jakarta yang diperkirakan penuh 17 September 2020," ujarnya.

Ia menambahkan, apa yang disampaikan Gubernur DKI Jakarta bukan tanpa alasan. Data yang disampaikan Dinas Kesehatan (Dinkes) DKI Jakarta menunjukkan tren peningkatan kasus positif Covid-19 dan efeknya terjadi keterbatasan ruang ICU RS di Jakarta. Akhirnya, dia menambahkan, pemerintah provinsi DKI Jakarta mengubah kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) transisi kemudian kembali ketat menerapkan PSBB.

Kemudian, dia melanjutkan, Presiden Joko Widodo menugaskan Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto untuk menanganinya. Pihaknya sebagai satgas juga bekerja keras agar peningkatan kasus bisa dikendalikan dan ruang ICU bisa ditambah.

"Alhamdulilah saat ini ketersediaan ICU di posisi 62-64 persen. Padahal saat Pemprov DKI Jakarta saar itu mengatakan ada keterbatasan ruang ICU pada 9 September 2020 karena keterisiannya 83 persen," ujarnya.

Ia menambahkan, kasus aktif 20 September hingga 21 Oktober 2020 juga mengalami penurunan 6,79 persen. Padahal, dia melanjutkan,  kasus Covid-19 di tingkat global justru mengalami peningkatan. Kemudian, ia menyebutkan angka kesembuhan juga mengalami peningkatan yang juga sangat signifikan yaitu semula per 20 September 2020 sebanyak 72,5 persen kemudian per 20 Oktober 2020 meningkat jadi 79,63 persen.

"Ada peningkatan tujuh persen lebih sembuh dan hari ini kesembuhannya sekitar 297 ribu orang. Ini harus diberikan apresiasi luar biasa, terutama kepada para dokter yang telah bekerja keras," ujarnya.

Ia menambahkan, perawat dan tenaga kesehatan lainnya telah membanting tulang dan mengabdikan waktu dan tenaga bahkan jiwa raga untuk menyembuhkan pasien di RS Kendati demikian, ia meminta semua pihak tidak boleh lengah, tidak menghilangkan kewaspadaan karena kondisi saat ini bisa berbalik yang semula terkendali menjadi tidak terkendali.

"Apalagi presiden sudah mewanti-wanti apabila libur panjang tidak disiapkan dengan baik maka kasus penambahan positif Covid-19 kemungkinan besar meningkat," katanya.

Ia meminta semua pihak patuhi protokol kesehatan selama liburan dengan mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan juga sering mencuci tangan. Selain itu, berdoa untuk memohon pada Tuhan Yang Maha Esa agar diberikan perlindungan.

"Termasuk meningkatkan imunitas dengan olahraga teratur, istirahat cukup, tidak boleh panik, gembira, dan minum vitamin," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement