REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengatakan, Undang-undang Cipta Kerja dapat menghadirkan reformasi struktural untuk memajukan ekonomi Indonesia. Untuk itu, fia berterima kepada pimpinan DPR yang telah mengesahkan regulasi tersebut.
"Partai Golkar berterima kasih kepada pimpinan DPR yang telah memimpin rapat pleno DPR dan juga sudah mengetok undang-undang pada 5 Oktober," ujar Airlangga dalam acara tasyakuran HUT ke-56 Partai Golkar, Rabu (21/10).
Dia menyebut, UU Cipta Kerja dapat membuat Indonesia keluar dari negara berpenghasilan menengah atau middle income country. Sebab, status tersebut saat ini membuat Indonesia kalah dalam produktivitas dan teknologi.
"Di dalam middle income country biasanya tidak bisa bersaing di dalam terkait dengan gaji tenaga kerja, ada yang lebih rendah yaitu lower income country," ujar Airlangga.
Tak lupa, dia juga mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Menteri Koordinator Maritim dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan. Pasalnya, dia telah mensosialisasikan UU Cipta Kerja ke lembaga internasional, seperti Bank Dunia.
"Sehingga lembaga internasional seperti World Bank pun berubah pandangannya sesudah membaca secara lengkap," ujar Menteri Koordinator Perekonomjan itu.
Diketahui, DPP Partai Golkar menggelar tasyakuran dan pemotongan tumpeng dalam rangka perayaan HUT ke-56 partai. Dalam acara tersebut, turut hadir sejumlah tokoh senior dari partai berlambang pohon beringin itu.
Dia mengungkapkan rasa syukurnya terhadap partai yang telah menginjak usia ke-55 tahun ini. Sehingga menjadikan Partai Golkar sebagai salah satu partai tertua di Indonesia yang masih eksis.
“Partai Golkar telah makan asam garam dalam pemerintahan, dalam membangun bangsa dan negara Republik Indonesia. Tentu hal ini patut kita syukuri bersama,” ujar Airlangga.