Kamis 22 Oct 2020 07:02 WIB

Terdampak Covid-19, Ratusan Pekerja di Indramayu Alami PHK

Dari sektor informal, ada 3.852 yang terdampak Covid-19.

Rep: Lilis Sri Handayani/ Red: Friska Yolandha
Berlangsungnya pandemi Covid-19 membuat ratusan tenaga kerja di Kabupaten Indramayu mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun dirumahkan. Pemkab Indramayu bersama perusahaan swasta berusaha membantu para pekerja yang terdampak pandemi tersebut.
Foto: Republika/Abdan Syakura
Berlangsungnya pandemi Covid-19 membuat ratusan tenaga kerja di Kabupaten Indramayu mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun dirumahkan. Pemkab Indramayu bersama perusahaan swasta berusaha membantu para pekerja yang terdampak pandemi tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, INDRAMAYU -- Berlangsungnya pandemi Covid-19 membuat ratusan tenaga kerja di Kabupaten Indramayu mengalami pemutusan hubungan kerja (PHK) maupun dirumahkan. Pemkab Indramayu bersama perusahaan swasta berusaha membantu para pekerja yang terdampak pandemi tersebut.

Asda Ekonomi, Pembangunan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Indramayu, Maman Kostaman, menyebutkan, jumlah pekerja di Kabupaten Indramayu mengalami PHK sebagai dampak dari pandemi Covid-19 mencapai 177 orang. Sedangkan pekerja yang dirumahkan sebanyak 164 orang.

Baca Juga

Selain itu, di sektor informal, tercatat ada 3.852 orang yang juga terdampak pandemi Covid-19.

"Pandemi Covid-19 ini memang berdampak pada berbagai sektor, salah satunya ketenagakerjaan," ujar Maman, Rabu (21/10).

Untuk mengatasi pandemi Covid-19, lanjut Maman, Pemkab Indramayu sudah berupaya melakukan berbagai langkah. Bahkan, anggaran dalam APBD juga dilakukan recofusing sebesar Rp 210 miliar untuk penanganan Covid-19.

Tak hanya itu, upaya penanganan dampak pandemi Covid-19 juga dilakukan dengan menggandeng perusahaan swasta melalui program CSR mereka. Salah satunya adalah PT Polytama Propindo, yang meluncurkan Management Pencegahan Covid-19 atau yang disebut ‘Mang Covid’.

Program itu melibatkan korban PHK, UMKM terdampak Covid-19 dan penyandang disabilitas. Mereka dilatih membuat alat disinfektan model baru dan penyedia jasa penyemprotan yang tersertifikasi.

Pelatihan itu dapat memberdayakan masyarakat atau kelompok terdampak Covid-19, sekaligus menciptakan lapangan usaha baru. Selain itu, program tersebut menjadi salah satu upaya guna menekan penyebaran Covid-19.

Dengan demikian, PT Polytama Propindo telah menghadirkan "paket" solusi untuk menghadapi pandemi Covid-19. Yakni, penanganan maupun pemulihan ekonomi.

Program itupun mendapat apresiasi dari Menteri Tenaga Kerja RI, Ida Fauziyah. Menaker bahkan datang secara langsung menghadiri peluncuran peresmian program CSR Management Pencegahan Covid-19 PT Polytama Propindo tersebut.

Ida mengatakan, untuk mengatasi dampak pandemi Covid-19, memang dibutuhkan kolaborasi, baik itu Pemerintah Pusat, pemerintah daerah maupun swasta. Dia menilai, program yang dilaksanakan di Kabupaten Indramayu itu bisa diterapkan di kabupaten lain.

"Saya mengapresiasi PT Polytama Propindo untuk memberdayakan korban PHK dan menguatkan UMKM kita," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement