REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto menyangkal, rasio tes Covid-19 di Indonesia di bawah standar Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Ia mengklaim, rasio tes di Indonesia sudah di atas standar tersebut.
"Kita sudah di atas 43-45 ribu per hari. Padahal kalau dengan 270 juta penduduk itu sekitar 38 ribu lebih dikit, artinya sudah memenuhi," ujar Terawan dalam diskusi yang digelar Partai Golkar, Selasa (20/10).
Penanganan Covid-19 di Indonesia juga disebutnya semakin baik. Hal itu bisa dilihat dengan tingkat kesembuhan pasien yang terinfeksi berada di atas 70 persen, yang dinilainya luar biasa.
"Angka kematian terus turun bayangin dulu sampai 9,5 persen lebih sekarang sudah 3,45 persen, dan terlihat tiap hari mengalami penurunan. Artinya, kerja keras luar biasa dari semua komponen masyarakat terutama para dokter perawat di garda depan," kata Terawan.
Namun, ia mengakui bahwa tes Covid-19 di Indonesia belumlah merata. Hal ini, kata Terawan, disebabkan oleh kondisi geografisnya. "Tidak merata karena menyangkut juga daerah wilayah penduduk, kapasitas dengan negara kepulauan yang sangat berbeda dengan negara lain," ujar Terawan.
Diketahui, Amerika Serikat mulai menunjukkan tren penurunan kasus harian sejak Agustus lalu. AS juga sanggup melakukan tes dengan rasio 333.407 tes per 1 juta penduduk. Angka ini jauh di atas kemampuan tes Indonesia yakni 12.584 tes per 1 juta penduduk.
Kalau dibandingkan dengan negara lainnya, kemampuan tes Indonesia memang jauh tertinggal. India misalnya, mampu melakukan 56.271 tes per 1 juta penduduk. Kemudian Brazil, mampu melakukan 84.057 tes per 1 juta penduduk. Perlu diingat, baik AS, India, dan Brazil, sama-sama memiliki populasi penduduk di atas 200 juta orang. Sama halnya dengan Indonesia yang memiliki jumlah penduduk 274 juta orang.