REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengusaha Sandiaga Uno mendorong agar Bank Infaq dapat menjadi solusi permodalan usaha warga dan UMKM di tengah pandemi Covid-19. Dia mengatakan, hal itu menyusul banyak pelaku usaha mikro maupun ultra mikro yang mengalami penurunan pendapatan hingga 50 persen.
"Infaq itu seperti vitamin, peningkat imunitas, daya tahan tubuh, daya tahan sosial dan daya tahan ekonomi kita," kata Sandiaga dalam keterangan, Senin (19/10).
Dia mengatakan, hampir 50 persen dari ekonomi Indonesia bergerak dari konsumsi dan itu dilakukan oleh usaha mikro. Sayangnya, sambung dia, pelaku usaha mikro ini kesulitan mendapatkan akses pendanaan dan permodalan bahkan untuk kategori pinjaman di bawah Rp 5 juta.
Dia berharap Bank Infaq bisa membantu mereka yang mengalami kesulitan pendanaan. Dia mengatakan, hal itu juga bisa membuat warga atau pelaku usaha kecil terhindar dari ancaman rentenir digital.
Mantan Wakil Gubernur DKI Jakarta ini berpendapat bahwa Bank Infaq juga bisa menyasar komunitas-komunitas seperti pesantren dan santri. Dia mengatakan, hal itu tidak hanya bermanfaat buat santri tapi juga bagi lingkungan sekitar.
Pendiri Rumah Siap Kerja ini berkeyakinan dengan infaq, maka keuntungannya hingga 700 kali lipat atau 70.000 persen. Artinya, sambung dia, Bank Infaq sebenarnya bisa membangun satu ekosistem penguatan pemberdayaan kewirausahaan di komunitas pesantren.
Sandi menjelaskan, Bank Infaq adalah program di bawah Yayasan Gerakan Infaq Dunia. Konsep utamanya bekerja sama dengan masjid, mushola, dan majelis taklim. Dia mengatakan, saat ini bank Infaq sudah tersebar ke lebih dari 40 wilayah di Indonesia.
Mantan ketua umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) ini mengungkapkan, misi dari Bank Infaq ini adalah mengelola infaq secara profesional. Lanjutnya, hasilnya digunakan untuk membantu masyarakat yang ingin membuka lapangan kerja atau mengembangkan usahanya sekaligus mencegah dari pinjaman abal-abal dan tidak fair.
"Kita berharap Bank Infaq bisa disosialisasikan dan menjadi salah satu senjata ampuh kita, vaksin kita dalam menghadapi pandemi," katanya.