Sabtu 17 Oct 2020 10:12 WIB

Pengasuh Ponpes Al-Falah Kediri Wafat

KH Fuad Mun'im Djazuli meninggal setelah dirawat di RS Darmo, Kota Surabaya.

Rep: Antara/ Red: Erik Purnama Putra
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, KH Fuad Mun
Foto: @KhofifahIP
Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, KH Fuad Mun

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Pengasuh Pondok Pesantren Al-Falah, Desa Ploso, Kabupaten Kediri, Jawa Timur (Jatim), KH Fuad Mun'im Djazuli wafat setelah sebelumnya dirawat di Rumah Sakit (RS) Darmo, Kota Surabaya.

"Beliau sudah sepuh dan mempunyai riwayat sakit, termasuk jantung," kata Agus H Kanzul Fickri, salah seorang keluarga di PP Al Falah, Desa Ploso, Kecamatan Mojo, Kabupaten Kediri, Sabtu (17/10).

Dia mengatakan, pihak keluarga saat ini sedang mengurus untuk kepulangan almarhum setelah sebelumnya dirawat di RS Darmo. Saat ini, rombongan yang menjemput almarhum sudah dalam perjalanan ke Kediri. "Ini sedang dalam perjalanan, namun sampai jam berapa saya kurang tahu," ujar Gus Fcikri, sapaan akrabnya.

Untuk rencana pemakaman, Gus Fcikri mengatakan, keluarga sudah menyiapkannya. Rencananya akan dimakamkan di sebelah masjid lokasi pondok. Keluarga dari Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah berharap agar seluruh alumni, simpatisan, muhibbin untuk tidak takziah ke Pondok Al Falah, Ploso, Kabupaten Kediri.

"Kami berterima kasih kepada semua alumni, simpatisan dan muhibbin untuk tidak takziah ke Ploso dan mendoakan almaghfurllah Romo Yai Fuad Mun'im Djazuli dari kediaman masing-masing," ujar Gus Fickri.

Pengasuh PP Al Falah, Kabupaten Kediri KH Fuad Mun'im Djazuli wafat pada Sabtu (17/10) dini hari pukul 03.00 WIB di RS Darmo Surabaya. KH Fuad Mun’im Djazuli merupakan adik kandung dari almarhum KH Hamim Tohari Djazuli atau Gus Miek. KH Fuad dikenal sebagai pengampu sejumlah kitab rujukan di Pesantren Ploso.

Sementara M Irfan Ilmie, salah seorang alumni santri PP Al Falah, Desa Ploso, Kabupaten Kediri mengaku sedih dengan wafatnya KH Fuad Mun'im Djazuli. Dia mengatakan, KH Fuad Mun'im Djazuli merupakan guru sekaligus panutan yang tidak pernah lelah mentasarruf ilmu-ilmunya untuk para santrinya hingga akhir hayatnya.

DIa juga sempat bertemu almarhum pada 19 Agustus 2018 saat mengaji Kitab Al Hikam di PP Al Falah di sela cuti dari pekerjaannya. Irfan Ilmie juga cukup dekat dengan almarhum.

"Saya tahu beliau begitu masyghul mendapati profesi yang saya geluti sekarang, sampai-sampai beberapa kali beliau mendekatkan telinga ke mulut saya. Memang saya tidak seperti kebanyakan mutakhorijin lainnya," kata wartawan Antara ini.

Irfan juga bersaksi, almarhum adalah guru yang sangat baik. Namun, pandemi Covid-19, membuatnya tidak bisa langsung mengantarkan almarhum ke peristirahatan terakhir. "Saya sangat sedih mendengar berita kepergian beliau. Teriring doa dari santri yang sangat mbalelo ini," kata Irfan.

Gubernur Jatim, Khofifah Indar Parawansa juga turut berduka atas meninggalnya KH Fuad Mun’im Djazuli pada Sabtu (17/10) sekitar pukul 03.00 WIB. "Innalilahi wa Inna ilaihi raji'un. Atas nama pribadi dan Pemprov Jawa Timur, kami menyampaikan duka cita mendalam," katanya lewat akun Twitter, @KhofifahIP.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement