Sabtu 17 Oct 2020 01:19 WIB

Malang Perkuat Keberadaan Kampung Pangan

Kampung Pangan dibentuk dalam upaya memanfaatkan lahan pekarangan.

Kampung Pangan Ilustrasi
Foto: Antara/Abriawan Abhe
Kampung Pangan Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Pemerintah Kota Malang berupaya untuk memperkuat keberadaan Kampung Pangan, yang ada di wilayah Kota Malang, Jawa Timur, sebagai sumber pangan dan gizi keluarga.

Plt Kepala Dinas Pertanian, dan Ketahanan Pangan Kota Malang Diah Ayu Kusumadewi mengatakan, Kampung Pangan dibentuk dalam upaya memanfaatkan lahan pekarangan sekitar tempat tinggal masyarakat untuk dimanfaatkan guna pemenuhan sumber pangan, dan gizi masyarakat.

Baca Juga

"Kampung pangan dibentuk untuk menggalakan pemanfaatan lahan pekarangan atau sekitar lokasi tempat tinggal sebagai pemenuhan sumber pangan dan gizi keluarga dan masyarakat yang segar murah dan aman," kata Diah, di Kota Malang, Jawa Timur, Jumat.

Dalam kesempatan tersebut, bertepatan dengan peringatan Hari Pangan Sedunia, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Malang juga melakukan pendampingan, penilaian dan penguatan serta pemilihan Kampung Pangan di wilayah kota Malang.

Di Kota Malang, terdapat beberapa kelompok tani yang ditetapkan sebagai pemenang lomba Kampung Pangan, yakni kelompok tani Lestari, Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun, dan kelompok Marsose Kelurahan Ksatrian, Kecamatan Blimbing.

Selain itu, kelompok tani Babasay Kelurahan Balearjosari, Kecamatan Blimbing, kelompok tani Kenanga Kelurahan Merjosari, Kecamatan Lowokwaru, dan Kelompok PKK RW09 Kelurahan Madyopuro, Kecamatan Kedungkandan, Kota Malang.

Dalam kesempatan itu, Wakil Wali Kota Malang Sofyan Edi Jarwoko menambahkan bahwa konsep perlombaan Kampung Pangan yang dilakukan Dinas Pertanian, dan Ketahanan Pangan Kota Malang dinilai cukup menarik.

"Ini even menarik dan patut diapresiasi karena pola lomba juga tidak diumumkan, dan diberitahukan sebelumnya," kata Sofyan Edi.

Sofyan Edi menambahkan, dengan konsep tersebut, maka Dinas Pertanian, dan Ketahanan Pangan secara alami turun menjalankan tugasnya, sekaligus melakukan evaluasi tiap-tiap lokasi kelompok tani, atau kelompok lain yang diusulkan para penyuluh.

Dengan demikian, lanjut Sofyan Edi, ada dua hal yang bisa didapatkan, yakni adanya kinerja dari para penyuluh, kemudian ada juga motivasi bagi kelompok tani untuk terus melakukan budidaya tanaman agar semakin produktif, dan bermanfaat.

"Ada dua hal yang langsung bisa didapatkan, pertama sebagai laporan kinerja penyuluh, dan kedua menjadi motivasi para kelompok tani untuk terus melakukan budidaya," kata Sofyan Edi.

Hari Pangan Sedunia diperingati tiap 16 Oktober, dengan tujuan untuk menghormati Organisasi Pangan, dan Pertanian Dunia (FAO), yang berada di bawah naungan Perserikatan Bangsa-Bangsa. FAO didirikan pada Konferensi Umum ke-20 PBB, pada November 1979.

 

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement