REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Di tengah kelesuan ekonomi saat pandemi seperti ini, PT Nokha Internasional Grup justru membuka pabrik pertama mereka di Kampung Bojong Buah Desa Pangauban, Kecamatan Katapang, Kabupaten Bandung, Kamis (15/10). Bahkan, pabrik yang mempekerjakan 100 orang itu, di antaranya merekrut para karyawan korban PHK.
Kepala Badan Pengembangan SDM Industri Eko S.A Cahyanto mengapresiasi langkah PT Nokha Internasional Grup itu, saat peresmian pabrik. Menurut Eko, di tengah kondisi seperti ini yang diperlukan adalah inovasi, kemampuan untuk beradaptasi, dan kemampuan untuk bisa tetap bertahan.
"Nah Nokha ini hadir dengan inovasi nya dengan produk-produk yang memiliki pangsa pasar khusus. dan Nokha Ini salah satu bukti bahwa untuk tetap bertahan untuk unggul dan memenangkan persaingan perlu sumber daya manusia yang inovatif dan adaptif," ujar Eko kepada wartawan.
Eko mengatakan, kementerian perindustrian khususnya Badan Pengembangan SDM Industri mendukung industri dalam negeri, apalagi industri kecil dan menengah untuk bisa memproduksi dan memasarkan produk-produknya serta dengan efektif bisa memenangkan persaingan. Dia melihat, pegawai-pegawai baru yang direkrut berasal dari mereka yang terdampak oleh covid-19, baik akibat perusahaannya tutup maupun yang mengurangi jumlah pegawainya.
"Nah di sini kita melakukan reskilling, sehingga mereka bisa masuk ke dalam proses produksi dan selanjutnya akan bisa menghasilkan produk-produk yang sesuai dengan standar," katanya.
Selain itu, kata dia, dari kementerian perindustrian juga mengadakan pendidikan pelatihan yang sifatnya three in one yaitu sertifikasi dan penempatan kerja. "Hari ini kami di sini mendukung Nokha buatan Indonesia, buatan anak negeri, untuk bisa maju dan berkembang," katanya.
Sementara Vidia Ayu kreatif Digital marketing Nokha mengatakan, sebenarnya, mereka seperti UMKM dan IKM lainnya, ada strugling dan ada kesulitan. Namun, dengan tim yang solid dengan bantuan bisnis lokal yang lain, pihaknya merekrut banyak teman-teman pengrajin. Baik penjahit maupun assembler dan lainnya untuk bisa bekerja di fasilitas Nokha sekarang.
"Selain itu kita bisa merekrut banyak wanita karena dari Nokha sendiri kami ingin merekrut banyak wanita. Kalau kata owner kita lebih banyak dapur yang ngebul dibantu sama ibu-ibunya," katanya.
Soal PHK, kata dia, bisa dibilang pihaknya tidak melakukan PHK, bahkan mereka merekrut pegawai dari yang lain karena memang masih perlu tenaga kerja untuk tambahan penjahit, tambahan assembler untuk potong juga.