Kamis 15 Oct 2020 16:51 WIB

Pandemi, Bupati Muba Luncurkan Paket Konversi BBM ke BBG

Program konversi BBM ke BBG mendukung diversifikasi energi

Bupati Dodi Reza Alex Noerdin meluncurkan program sekaligus mendistribusikan sebanyak 1.036 paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk mesin perahu nelayan yang disalurkan Kementerian ESDM, Kamis (15/10), di Dermaga Dinas Perhubungan Muba.
Foto: Musi Banyuasin
Bupati Dodi Reza Alex Noerdin meluncurkan program sekaligus mendistribusikan sebanyak 1.036 paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk mesin perahu nelayan yang disalurkan Kementerian ESDM, Kamis (15/10), di Dermaga Dinas Perhubungan Muba.

REPUBLIKA.CO.ID, SEKAYU, MUBA -- Kesejahteraan nelayan di Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) sangat diprioritaskan oleh Pemerintah Kabupaten Muba yang dipimpin Bupati Dodi Reza Alex Noerdin bersama Wabup Beni Hernedi. Guna meningkatkan kesejahteraan masyarakatnya yang berprofesi sebagai nelayan, Bupati Dodi Reza Alex Noerdin meluncurkan program sekaligus mendistribusikan sebanyak 1.036 paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk mesin perahu nelayan yang disalurkan Kementerian ESDM, Kamis (15/10), di Dermaga Dinas Perhubungan Muba.

Program konversi BBM ke BBG, menurut Bupati Dodi Reza adalah salah satu program yang mendukung diversifikasi energi. "Alhamdulillah hari ini kita telah meluncurkan program ini. Dan kami juga mengucapkan terima kasih kepada Kementerian ESDM dan support total dari Pimpinan Komisi VII DPR RI Alex Noerdin atas bantuan ini,"ucap Dodi dalam siaran persnya.

Pertama, harga BBG lebih murah dari BBM per liternya. Penghematan biaya operasional untuk perahu motor yang menggunakan gas elpiji bisa mencapai 80 persen, sehingga menjadi lebih murah. "Konverter Kit ini mengkonversikan satu tabung elpiji tiga yang setara dengan 5-10 liter BBM. Hingga dapat membantu nelayan berhemat biaya operasionalnya. Diketahui 70 persen biaya operasional nelayan adalah untuk bahan bakar," ujar Dodi.

Dengan konversi ini, sambung dia, dipastikan adanya penghematan anggaran yang dikeluarkan nelayanan dengan hitungan jika menggunakan bahan bakar bensin harga jual Rp 6.500 per liter estimasi penggunaan lima liter perhari, maka setiap bulannya anggaran yang dikeluarkan nelayan sebanyak Rp 975 ribu.

"Sedangkan jika menggunakan elpiji dengan harga Rp 18 ribu per tiga kilogram (kg) estimasi kebutuhan 1,2 kg per hari, maka anggaran perbulan yang dikeluarkan sebesar Rp 240 ribu. Dengan begitu, nelayan dapat menghemat Rp 735 ribu setiap bulannya," terangnya.

photo
Bupati Dodi Reza Alex Noerdin meluncurkan program sekaligus mendistribusikan sebanyak 1.036 paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) untuk mesin perahu nelayan yang disalurkan Kementerian ESDM, Kamis (15/10), di Dermaga Dinas Perhubungan Muba. - (Musi Banyuasin)

Program konversi BBM  ke BBG menjadi prioritas Pemerintah daerah dan pusat untuk masyarakat miskin dan pra miskin. Bagi nelayan pemberian konverter kit ini hanya untuk kapal perikanan kecil yang memiliki kapasitas 5 hp sampai dengan 7,5 hp. Tujuan program ini adalah untuk mewujudkan efisiensi anggaran negara dan nelayan, serta tentunya lebih ramah lingkungan dibandingkan menggunakan BBM.

Dikatakan Dodi, bahwa program konversi BBM ke BBG ini adalah program perdana di Kabupaten Muba, sehingga menurutnya wajib kita syukuri atas apa yang telah didapatkan hari ini. Ia juga minta kepada para nelayan untuk menggunakan alat penangkapan yang ramah lingkungan serta menghindari destructive fishing.

"Diharapkan dengan adanya bantuan ini nelayan dapat meningkatkan produksi perikanan tangkap sehingga pendapatannya pun akan bertambah dan kedepannya nelayan Muba semakin sejahtera. Namun perlu saya ingatkan juga bahwa kita harus tetap menjaga kelestarian sumber daya ikan yang ada di Kabupaten Muba,"ungkapnya.

Direktur Perencanaan dan Pembangunan  Infrastruktur Minyak dan Gas Alimuddin Baso ST MAB menyampaikan bahwa Program konversi BBM ke BBG untuk nelayan merupakan amanat Peraturan Presiden (Perpres) No 38 tahun 2019 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Penetapan Harga Liquified Petroleum Gas (LPG) tabung tiga kg untuk Kapal Penangkap ikan Bagi Nelayan Sasaran.

Muba ini, lanjut Daerah pertama dari 42 kabupaten/kota yang menerima bantuan tersebut di tengah pandemi Covid-19. Bantuan ini adalah barang milik negara diserahkan untuk masyarakat, khususnya Nelayan di Muba. "Program ini merupakan bentuk perhatian pemerintah kepada nelayan. Khususnya kepada nelayan-nelayan di Kabupaten Muba.  Dan Program ini bisa terlaksana dengan baik berkat sinergitas antara pemerintah pusat dengan Bupati Muba dan komisi VII DPR RI. Diharapkan melalui program konversi BBM ke BBG ini diharapkan nelayan-nelayan kecil dapat hidup lebih sejahtera," terangnya.

Sementara, Pimpinan komisi VII DPR RI Bidang Energi, Riset, Teknologi dan Lingkungan Hidup H Alex Noerdin dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada pemerintah pusat yang sudah memfasilitasi program tersebut untuk nelayan Sumsel, khususnya nelayan di Kabupaten Muba.

Gubernur Sumsel Dua periode ini juga meminta kepada Kementerian ESDM untuk menambah 2.500 paket konversi Bahan Bakar Minyak (BBM) ke Bahan Bakar Gas (BBG) lagi untuk nelayan Muba. "Semoga dengan program ini nelayan dapat lebih sejahtera, dapat menangkap ikan dengan nyaman agar kehidupan kita kedepannya semakin baik," ungkapnya.

Nelayan Desa Terusan Kecamatan Sanga Desa Sunanang dan Ketua Kelompok Nelayan Horas Berkah Bersama Kecamatan Sekayu Indra Gunawan mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Kabupaten Muba, Kementerian ESDM dan DPR RI atas bantuan tersebut. "Kami nelayan Muba sangat bersyukur kepada Pemkab Muba, khususnya kepada Bupati Dr H Dodi Reza Alex Noerdin beserta jajarannya yang sangat peduli dengan kesejahteraan kami masyarakat Muba. Bantuan ini sangat bermanfaat sekali bagi kami apalagi ditengah menghadapi pandemi COVID-19. Semoga Muba kedepannya semakin jaya dan terdepan, dan Bupati Muba beserta Jajaran selalu dalam lindungan Allah SWT," pungkasnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement