REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dinas Kesehatan Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat, menutup aktivitas pelayanan kesehatan di Puskesmas Selaparang karena seorang petugas loket di puskesmas tersebut dinyatakan positif terpapar Covid-19.
"Penutupan pelayanan Puskesmas Selaparang kita lakukan selama tiga hari, mulai Senin sampai Rabu (14/10). Kamis kami akan coba buka, dan menempatkan petugas yang dinyatakan nonreaktif Covid-19," kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Mataram dr Usman Hadi, Selasa (13/10).
Menurutnya, petugas loket di Puskesmas Selaparang dinyatakan positif Covid-19 pada Minggu malam (11/10). Kemudian pada Senin (12/10), pelayanan mulai ditutup dan semua petugas di Puskesmas Selaparang melakukan tes cepat (rapid test) Covid-19.
Dari 60 staf yang ada di Puskesmas Selaparang yang dites cepat ada 46 orang, sisanya sedang tidak piket. Dari 46 staf Puskesmas Selaparang yang dites cepat Covid-19, 11 orang dinyatakan reaktif.
"Karena itu, yang reaktif sudah kita minta karantina mandiri begitu juga yang nonreaktif karena mereka juga masih tegang. Tapi yang nonreaktif akan kita minta melayani kembali pada Kamis," katanya.
Usman mengatakan, dengan ditutupnya pelayanan di Puskesmas Selaparang, masyarakat yang hendak berobat dialihkan ke puskesmas terdekat, seperti Puskesmas Karang Taliwang, Puskesmas Pejeruk dan Puskesmas Mataram atau bisa ke puskesmas pembantu (pustu) karena tetap dibuka.
Di sisi lain, Usman mengingatkan kepada semua petugas di puskesmas agar tetap waspada dan tidak lengah menerapkan protokol kesehatan Covid-19, serta selalu menjaga daya tahan tubuh. "Untuk petugas medis di pelayanan tetap menggunakan alat pelindung diri (APD) sesuai dengan ketentuan yang ada," katanya.