REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Dinas Lingkungan Hidup Kota Yogyakarta mulai mengintensifkan pemangkasan pohon perindang. Khususnya yang dinilai rawan tumbang, saat terjadi hujan lebat.
“Pengawasan terus dilakukan dan jika ditemukan pohon yang sekiranya mengkhawatirkan atau rawan tumbang, maka akan segera dipangkas. Petugas kami rutin melakukan pengawasan tiap hari,” kata Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Yogyakarta Sugeng Darmanto di Yogyakarta, Selasa (13/10).
Menurut dia, kondisi pohon yang akan langsung dipangkas apabila tajuknya sudah terlalu lebat. Terlebih jika kondisi batang mulai keropos dan perakaran yang tidak kuat. Maka pohon tersebut akan mudah roboh saat terjadi hujan deras disertai angin kencang.
“Jumlah pohon yang dipangkas berbeda-beda tiap hari. Kami bisa menggunakan mobil untuk membantu pemangkasan atau jika tidak perlu maka bisa langsung dipangkas saja,” katanya.
Belum lama ini, lanjut Sugeng, petugas DLH Kota Yogyakarta melakukan pemangkasan pohon mangga yang sudah mulai menua di sekitar KUA Mantrijeron. Di Kota Yogyakarta, kata dia,tercatat lebih dari 19 ribu batang pohon perindang.
Namun demikian, DLH Kota Yogyakarta hanya bertanggung jawab terhadap pohon perindang yang berada di tepi jalan atau di tanah negara, sedangkan perindang yang ada di persil milik pribadi menjadi tanggung jawab dari pemiliknya.
Oleh karena itu, Sugengberharap agar warga yang memiliki pohon perindang di halaman rumah untuk mulai rutin melakukan pemangkasan sehingga tajuk tidak terlalu besar agar tidak mudah roboh apabila terjadi hujan lebat.
Sebelumnya, BPBD Kota Yogyakarta juga mengingatkan masyarakat untuk meningkatkan kewaspadaan terkait potensi bencana musim pancaroba dan musim hujan, di antaranya banjir, angin kencang, dan tanah longsor.
Pusdalops BPBD Kota Yogyakarta akan melakukan pemantauan kondisi dan situasi saat hujan dan personel tim Reaksi Cepat BPBD Kota Yogyakarta dipastikan siap 24 jam setiap hari untuk mengantisipasi potensi bencana.