REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Banjir bandang, terjadi di 10 Desa 3 Kecamatan di Kabupaten Garut, Senin (12/10)Pukul 04.00 WIB. Menurut Manajer Pusat Pengendalian Operasi Penanggulangan Bencana (Pusdalops PB) BPBD Provinsi Jawa Barat, Budi Budiman Wahyu, banjir terjadi karena hujan deras. Sehingga, menyebabkan meluapnya Sungai Cipalebuh, Cikaso dan Cibera dan mengakibatkan banjir di beberapa desa di tiga kecamatan.
Budi menjelaskan, banjir terjadi karena hujan deras sehingga menyebabkan meluapnya Sungai Cipalebuh, Cikaso dan Cibera. "Banjir ini mengakibatkan banjir di beberapa desa di tiga kecamatan," ujar Budi kepada wartawan, Senin (12/10).
Budi mengatakan, di Kecamatan Pamempeuk banjir mengakibatkan 750 unit rumah terdampak dan 6 unit rumah rusak berat. Selain itu, 3 Unit jembatan rusak, 6 Unit rumah rusak berat (RB), Posyandu, PAUD, Mushola
1 warung dan 2 Fasilitas umum terdampak.
Dampak banjir juga, kata Budi, terjadi di Kecamatan Cibalong. Yakni, 110 unit rumah dan 1 jembatan terdampak. Sementara di Kecamatan Cikelet, akses jalannya tergenang. Begitu juga, sawah satu hektare (ha) ikut tergenang. "Banjir mengakibatkan hasil panen sekitar 1.500 kilogram (kg) terbawa arus," kata Budi seraya mengatakan banjir tak menimbulkan korban jiwa.
Menurutnya, upaya penanganan yang dilakukan PUSDALOPS BPBD Provinsi Jawa Barat adalah memantau dan melakukan Koordinasi dengan BPBD Kabupaten Garut. "BPBD Kabupaten Garut Melakukan Assessment Kelokasi kejadian dan berkoordinasi dengan Aparat Desa Setempat," katanya.
Budi mengatakan, pada pukul 14.56 WIB air sudah mulai surut di Desa Sirnabakti Kecamatan Pamengpeuk. BPBD, masih terus melakukan pendataan. BPBD pun, kata dia, menyiapka titik pengungsian sementara. Yakni, ada di Kantor Kecamatan, Kantor Koramil, Kantor Polsek dan Kantor Pemerintah/Wilayah Aman Lainnya.