REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah Kabupaten Garut, Jawa Barat, menargetkan setiap tahun dapat membenahi satu tempat kumuh dalam rangka merealisasikan Program Kotaku (Kota Tanpa Kumuh).
"Ingin mencoba setahun satu saja, tempat yang kumuh, bebaskan tanahnya," kata Wakil Bupati Garut, Helmi Budiman di Garut, Sabtu (10/10).
Ia menuturkan, Pemkab Garut tahun ini sudah memulai kegiatan fisik mewujudkan Program Kotaku di Jalan Guntur, Kampung Sindang Heula, Kelurahan Sukamentri, Kecamatan Garut Kota.
Program Kotaku itu, kata dia, merupakan pembangunan infrastruktur berbasis masyarakat untuk mendukung program 100-0-100 yaitu 100 persen akses universal air minum, 0 persen permukiman kumuh, dan 100 persen akses sanitasi layak.
Selama ini, kata Helmi, di wilayah perkotaan masih ada kawasan yang terlihat kumuh, sehingga membutuhkan perhatian dari pemerintah dan dukungan dari masyarakat untuk mewujudkan kawasan yang bersih dan nyaman.
Menurut dia, salah satu cara untuk membebaskan lahan yang sangat kumuh itu dengan membeli lahannya kemudian dilakukan pembongkaran, lalu dijadikan sarana bermain anak yang nyaman dan aman.
"Mudah-mudahan ada peningkatan ekonomi setelah dibebaskan Pemkab, pemilik bisa beli perumahan di tempat lain, dan lahan yang kosong itu dijadikan tempat bermain anak," kata Helmi.
Ia mengungkapkan, selama ini Pemkab Garut selalu mengalokasikan anggaran untuk pembebasan lahan kumuh di Garut, namun sampai saat ini menghadapi kendala karena pemilik rumah tidak mau pindah.
Padahal, lanjut dia, program yang dicanangkan Pemkab Garut itu dapat menjadi kesempatan bagi warga untuk memperbaiki lingkungannya yang semula kumuh menjadi rapih, indah, bersih, dan nyaman.
"Saya berharap dengan adanya kegiatan ini kita semua makin sehat, anak-anaknya makin pintar," kata Helmi.