REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penularan virus corona SARS-CoV2 (Covid-19) yang semakin meluas di berbagai wilayah Indonesia, sehingga setiap orang berpotensi tertular virus ini. Oleh karena itu, setiap orang sebaiknya menganggap virus ini ada dimana-mana
"Kita tidak tahu kondisi saat ini dan kita harus menganggap virus ini ada di mana-mana," ujar Kepala Sub Bidang Sosialisasi Perubahan Perilaku Satgas Penanganan Covid-19 Dwi Listyawardani saat mengisi konferensi virtual BNPB bertema "Jaga Keluarga dengan 3M", Kamis (8/10).
Menurutnya, saat ini yang harus diwaspadai adalah warga yang tidak mempercayai virus ini. Ia mengutip survei dari Badan Pusat Statistik (BPS) bahwa 17 persen penduduk Indonesia memiliki persepsi tidak akan tertular virus ini. Padahal, dia melanjutkan, mereka memungkinkan tertular virus ini namun tidak menunjunjukkan gejala.
Kondisi ini diperparah dengan tidak semua orang atau pemda bisa melakukan fasilitas pemeriksaan massal virus ini. Oleh karena itu, dia meminta masyarakat menjaga diri sendiri dengan menerapkan protokol kesehatan 3M yaitu memakai masker, menjaga jarak, dan mencuci tangan dengan sabun. Bahkan, ia meminta kalau perlu anggota keluarga memakai masker wajah meski berada di dalam rumah karena untuk mencegah penularan virus, terutama jika menerima tamu dari luar.
"Selain itu, kita harus menerapkan kebiasaan baru, misalnya dari luar rumah harus melepaskan baju, mandi, dan ganti baju dengan yang bersih," ujarnya.
Dwi juga meminta masyarakat menerapkan kebiasaan hidup sehat, menjaga imunitas tubuh dengan pola makan yang baik, dan menjaga jangan sampai tubuh mengalami obesitas. Sebab, pasien Covid-19 yang memiliki komorbid kegemukan memungkinkan mengalami kondisi yang memburuk.