REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ribuan pendemo mulai kabur dari Jalan Simpang Harmoni ke arah Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk, setelah aparat kepolisian, menghalau mereka dengan tembakan gas air mata, Kamis (8/10) sekitar pukul 15.30 WIB. Dilaporkan, aparat kepolisian terus menembakkan gas air mata ke arah pendemo untuk membubarkan massa aksi yang terus berdatangan.
Sementara itu, kordinator aksi terus berteriak dari dua mobil komando menyemangati massa aksi untuk terus bertahan dan tidak berhamburan kabur. "Tetap tenang kawan-kawan, jangan kabur, banyak teman-teman kita yang ditahan pihak kepolisian," tegas koordinator aksi dari mobil komando.
Ribuan masa aksi itu tergabung dari elemen mahasiswa dan pelajar yang berupaya bertahan di depan gedung kantor pusat PT Pelni.
Sejumlah pelajar dan mahasiswa terluka dan dievakuasi oleh rekan-rekan mereka dengan kendaraan sepeda motor, menjauh dari lokasi aksi.
Sebelumnya akses jalan di Simpang Harmoni tertutup sejak pukul 13.00 WIB karena massa aksi telah menutup jalur di Jalan Juanda, Jalan Gajah Mada dan Jalan Hayam Wuruk. Sejumlah elemen masyarakat dan buruh menggelar aksi penolakan terhadap pengesahan Rancangan Undang-Undang Cipta Kerja oleh DPR RI pada sejumlah lokasi di wilayah Jakarta sejak Senin lalu. Rencananya, elemen buruh itu menyampaikan pendapat di muka umum untuk menolak pengesahan UU Cipta Kerja hingga Kamis ini.