REPUBLIKA.CO.ID, NGAWI -- Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ngawi, Jawa Timur, menyiapkan ruang isolasi khusus bagi pasien terkonfirmasi Covid-19 yang tidak memiliki gejala atau orang tanpa gejala (OTG) dan penyakit penyerta.
Bupati Ngawi Budi Sulistyono mengatakan penyediaan ruang isolasi khusus tersebut menyusul ruang perawatan dan isolasi kasus Covid-19 di RSUD dr Soeroto Ngawi yang nyaris habis seiring penambahan jumlah pasien.
"Ruang isolasi yang akan kita sediakan ada di bangunan Agro Tekno Park (ATP) di wilayah Desa Wakah, Kecamatan Ngrambe," ujar Bupati Kanang, sapaan akrab Budi Sulistyono di Ngawi, Rabu (7/10).
Menurut dia, bangunan yang sedianya digunakan untuk kepentingan pelatihan tersebut akan disiapkan sebagai ruang isolasi OTG dengan kapasitas sebanyak 50 kamar.
"Kita siapkan ruang isolasi tambahan untuk yang OTG, masih muda, dan memiliki risiko rendah terhadap penyakit penyerta," katanya.
Sehingga tidak begitu memerlukan penanganan medis yang intesif, serta persentase kesembuhannya relatif lebih besar dibanding pasien yang memiliki penyakit penyerta.
Saat ini sejumlah petugas dari Dinas Kesehatan Ngawi dan satgas penanganan Covid-19 setempat sedang menyiapkan peralatan untuk ruang isolasi tersebut. Bangunan itu juga dilengkapi dengan ruang untuk tes usap (swab) dan juga ruang perawatan.
Bupati Ngawi tidak menampik jumlah kasus konfirmasi Covid-19 di Ngawi terus bertambah setiap harinya. Hal itu berdampak pada ruang isolasi khusus yang ada di RSUD dr Soeroto Ngawi yang hanya berjumlah 52 kamar.
Pihaknya berharap, dengan penyediaan ruang isolasi khusus bagi pasien konfirmasi yang OTG, maka penanganan kasus Covid-19 di Ngawi dapat lebih maksimal. Berdasarkan data perkembangan kasus Covid-19 di Ngawi per 6 Oktober 2020, jumlah warga Ngawi yang terkonfirmasi positif Covid-19 mencapai 161 pasien. Dari jumlah itu sebanyak 114 pasien dinyatakan sembuh, tujuh meninggal dunia, dan sisanya dalam perawatan dan isolasi.