Selasa 06 Oct 2020 20:35 WIB

Wiku: Tak Ada Lagi Zona Merah di Jatim dan Sulawesi Selatan

Jatim memiliki angka kesembuhan tertinggi pada pekan ini, yakni 88,53 persen.

Rep: Dessy Suciati Saputri  / Red: Ratna Puspita
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid 19 Wiku Adisasmito
Foto: Istimewa
Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid 19 Wiku Adisasmito

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid 19 Wiku Adisasmito menyebut, tak ada lagi kabupaten kota di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan yang masuk kategori zona merah pada pekan ini. Bahkan, Jawa Timur memiliki angka kesembuhan tertinggi pada pekan ini, yakni 88,53 persen.

“Dari segi zona risiko kabupaten kota dari zona merah di Jawa Timur dan Sulawesi Selatan pada pekan ini seluruhnya sudah berpindah menjadi zona oranye. Ini artinya tidak ada lagi zona merah di Provinsi Jawa Timur dan Sulawesi Selatan,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (6/10).

Baca Juga

Wiku mengatakan, tujuh dari sepuluh provinsi prioritas penanganan covid pun pada pekan ini memiliki persentase kesembuhan di atas 70 persen. Menurutnya, perkembangan penanganan covid di sepuluh provinsi prioritas kini semakin membaik.

Dari jumlah kasus positif mingguan, enam dari sepuluh provinsi prioritas tercatat mengalami penurunan jumlah kasus yang cukup signifikan. Yaitu Provinsi Sulawesi Selatan, Sumatera Utara, DKI Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, dan Kalimantan Selatan.

“Penurunan paling signifikan terjadi di Sulawesi Selatan sebesar 30,1 persen dan di Jawa Barat sebesar 28,5 persen,” tambah Wiku.

Sedangkan dari jumlah kasus meninggal mingguan, empat dari sepuluh provinsi juga mengalami penurunan cukup signifikan yaitu DKI Jakarta, Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, dan Bali. Penurunan yang paling signifikan terjadi di Provinsi DKI Jakarta sebesar 62,4 persen.

Wiku juga menyoroti daerah yang masih menjadi penyumbang kasus positif atau kematian tertinggi. Di antaranya yakni Kota Medan, Jakarta Pusat, Kota Bekasi, Kota Depok, Kota Semarang, Kota Surabaya, Kota Banjarmasin, Kota Makassar, Kota Denpasar, Kota Jayapura, dan Kota Banda Aceh.

“Mohon kepada gubernur dan wali kota untuk dapat berkoordinasi dan benar-benar dapat menekan angka penularan dan kematian di kabupaten kota tersebut dan selalu berkoordinasi dengan kami di satgas pusat agar betul-betul terjadi sinergi yang baik,” ucap dia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement