Selasa 06 Oct 2020 19:27 WIB

Wiku: Daerah Zona Risiko Tinggi Covid-19 Berkurang

Kasus kematian pada pekan ini juga tercatat mengalami penurunan sebesar 7,7 persen.

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Yudha Manggala P Putra
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta. Ilustrasi
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Juru Bicara Satgas COVID-19 Wiku Adisasmito usai memberikan keterangan di Kantor Presiden, Jakarta. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Juru Bicara Pemerintah Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito menyebut, berdasarkan data per 4 Oktober, jumlah daerah dengan risiko tinggi menurun menjadi 54 kabupaten kota dari sebelumnya 62 daerah. Sedangkan daerah dengan zona oranye tercatat meningkat jumlahnya dari 305 kabupaten kota menjadi 307 kabupaten kota.

“Kenaikan juga terjadi pada zona kuning yaitu dari 112 kabupaten kota menjadi 121 kabupaten kota. Ini adalah perkembangan yang baik karena semakin banyak wilayah yang zona risikonya menurun menjadi risiko rendah,” ujar Wiku saat konferensi pers di Kantor Presiden, Jakarta, Selasa (6/10).

Sedangkan untuk zona hijau, Wiku menyebut wilayah dengan laporan 0 kasus baru semakin menurun dari sebelumnya 19 kabupaten kota menjadi 17 daerah. Begitu juga dengan wilayah yang tidak terdampak yang juga menurun dari 16 menjadi 15 kabupaten kota.

“Wilayah yang tidak terdampak dan tidak ada kasus harus betul-betul kita jaga. Bahkan ditingkatkan. Sehingga perkembangan kasus covid di Indonesia dapat terus membaik,” kata dia.

Untuk kasus kematian pada pekan ini tercatat mengalami penurunan sebesar 7,7 persen dari pekan sebelumnya. Wiku pun mengapresiasi sejumlah provinsi yang berhasil menekan angka kematian di antaranya yakni Jawa Tengah, Banten, dan Riau.

Lebih lanjut, Wiku juga melaporkan penambahan kasus positif pada hari ini sebanyak 4.056 dengan jumlah kasus aktif yang mencapai 63.365 atau 20,4 persen. Angka ini lebih rendah dari kasus aktif dunia yang sebesar 21,8 persen.

Untuk kasus kesembuhan nasional tercatat lebih tinggi dari angka dunia yang sebesar 76 persen atau sebanyak 236.437 kasus. Sedangkan kasus sembuh dunia sebesar 75,2 persen. Namun, jumlah kasus meninggal kumulatif sebanyak 11.374 atau 3,7 persen yang masih tinggi dibandingkan kasus meninggal dunia yang sebesar 2,92 persen.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement