Senin 05 Oct 2020 21:02 WIB

Obat COVID-19 asal India Siap Didistribusikan oleh PPG ke Seluruh Indonesia

PT Parit Padang Global (PPG) siap mendistribusikan Covifor

Rep: Herning Banirestu (swa.co.id)/ Red: Herning Banirestu (swa.co.id)
Covifor, obat COVID-19 asal India siap didistribusikan dan dijual ke seluruh Indonesia oleh PPG
Covifor, obat COVID-19 asal India siap didistribusikan dan dijual ke seluruh Indonesia oleh PPG

PT Parit Padang Global (PPG) yang merupakan anak usaha Grup Soho, siap mendistribusikan Covifor, salah satu obat Covid-19 (Remdesivir) ke seluruh Indonesia. Hal ini setelah sebelumnya, tepatnya pada 2 Oktober 2020, secara resmi dilakukan penandatanganan perjanjian kerja sama dengan PT Amarox Pharma Global (Hetero Group), produsen salah satu obat Covid-19 Covifor.

Melalui siaran pers-nya, Vice President Distribution Sales & Marketing PT Parit Padang Global Edwin Vega Darma mengatakan bahwa kerja sama PPG dengan Amarox sudah berlangsung cukup lama, salah satunya mendistribusikan beberapa obat kanker yang diproduksi oleh Hetero India. "Saat ini, sudah ada 50 SKU obat milik Hetero yang sudah PPG distribusikan," imbuh Edwin (03/10/2020). Perjanjian kerja sama keduanya akan berlangsung hingga tiga tahun ke depan.

Untuk diketahui, Covifor adalah obat Covid-19 dari India berupa ampul (injeksi) yang penggunaannya untuk emergensi pada pasien Covid-19 usia dewasa dan remaja (usia 12 tahun lebih) yang memiliki berat badan 40 kg atau lebih dengan kategori berat yang dirawat inap di rumah sakit. Covifor mengandung zat Remdesivir yang dapat menghambat replikasi virus. Sebelumnya, COVIFOR sudah digunakan antara lain untuk pengobatan infeksi virus HIV, Hepatitis B, dan Hepatitis C.

Edwin menjelaskan sebagai distributor utama, PPG akan berperan untuk mendistribusikan dan menjual Covifor ke seluruh Indonesia, yang saat ini, didukung 25 cabang. "Bahkan, kami sudah memiliki tim khusus yang bertanggung jawab untuk mendistribusikan Covifor,” tegas Edwin. Ia menyebutkan sampai awal Oktober, PPG telah mengalokasikan Covifor bahkan di 90% cabang yang dimilikinya di seluruh Indonesia.

Diakui Edwin, pendistribusian Covifor harus melalui sejumlah mekanisme. Salah satunya, Covifor hanya didistribusikan ke rumah sakit-rumah sakit rujukan Covid-19, Dinas Kesehatan, atau instansi yang memang ditunjuk oleh pemerintah. Hal ini karena Covifor berbentuk ampul (injeksi) yang penggunaannya harus langsung di bawah penanganan dokter.

"Kami bangga dapat dipilih sekaligus berkesempatan berperan dalam menanggulangi Covid-19. Apalagi, kami adalah distributor yang telah hampir 65 tahun lebih menyediakan jasa distribusi terpadu, SCM (Supply Chain Management), dan layanan logistik untuk berbagai produk farmasi, medical device, dan produk konsumen," katanya.

Ia mengungkapkan, PPG telah berpengalaman sebelumnya dalam mendistribusikan obat saat virus SARS dan MERS melanda Indonesia, kareta itu, saat ini di kala pandemi global Covid-19 telah menjangkiti Indonesia, PPG juga ingin berperan menyehatkan Indonesia dengan mendistribusikan Covifor.

General Manager PT Amarox Pharma Global Sandeep Sur menegaskan, dipilihnya PPG sebagai distributor utama Covifor di Indonesia karena PPG tercatat sebagai Top 3 distributor di Indonesia. “Sebagai Top 3 distributor di Indonesia, PPG memiliki kekuatan jaringan, infrastruktur, layanan, dan profesionalisme. Hal inilah yang membuat kami memutuskan untuk memilih PPG sebagai mitra distributor utama untuk Covifor,” katanya.

Melalui kerja sama dengan PPG, Sandeep berharap Covifor dapat terdistribusikan dengan cepat ke seluruh Indonesia. “Kami berharap rumah sakit atau dokter dapat dengan mudah mengakses Covifor. Sebab, Covifor hadir di Indonesia untuk mendukung BPJS dan Kementerian Kesehatan Republik Indonesia dalam menanggulangi Covid-19,” harapnya. 

Hetero merupakan perusahaan pertama yang menerima persetujuan Emergency Use Authorization (EUA) untuk Remdesivir dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Indonesia. Covifor tidak hanya didistribusikan di Indonesia, melainkan juga sudah didistribusikan ke 126 negara di dunia, seperti di Amerika Latin, Asia, Afirka, Rusia, dan sebagainya.

“Meskipun Covifor sudah melalui uji klinis, namun kami akan melakukan uji klinis khusus untuk Indonesia, seperti anjuran BPOM. Uji klinis Covifor di Indonesia akan kami mulai Oktober ini. Uji klinis ini akan dilakukan selama tiga bulan ke depan terhadap 25 orang,” ujarnya. Penandatangan perjanjian kerja sama tersebut dilakukan oleh Vice President Distribution Operation & Supply Chain Management PT Parit Padang Global Pandy Harianto.

Lebih jauh tentang PPG, perusahaan ini mengoperasikan bisnis distribusi dengan cakupan yang luas untuk produk kesehatan di Indonesia. Jaringannya yang luas menjangkau lebih dari 95% rumah sakit dan apotek secara nasional serta consumer outlet dan modern outlet -- melalui 25 cabang, 3 kantor penjualan, dan jaringan sub-disrributor.

Kemampuan distribusi PPG yang kuat berfungsi sebagai daya saing yang penting bagi Grup SOHO, mengingat Indonesia memiliki wilayah geografis yang luas yang terdiri lebih dari 17.000 pulau di khatulistiwa.

Selain mendistribusikan produk eksklusif Grup Soho, PPG mendistribusikan produk untuk 40+ prinsipal pihak ketiga lainnya di seluruh Indonesia. PPG menyediakan layanan distribusi, Supply Chain Management (SCM), dan pelayanan logistik yang terintegrasi untuk beragam produk farmasi, alat kesehatan, dan produk konsumen.

Editor : Eva Martha Rahayu

www.swa.co.id

Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan swa.co.id. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab swa.co.id.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement