REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN - Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Deli Serdang mencatat 156 gempa bumi terjadi di wilayah Sumatera bagian utara dalam sepekan terakhir atau periode 25 September-1 Oktober 2020.
"Jumlah gempa bumi ini mengalami peningkatan dibanding pekan lalu, yakni 29 kejadian," kata Kepala Stasiun Geofisika Deli Serdang Teguh Rahayu, melalui keterangan tertulis, Sabtu (3/10)
Ia mengatakan tingginya aktivitas tektonik ini disebabkan oleh hampir semua sesar lokal di Sumatera bagian utara relatif aktif pada pekan ini. Besar magnitudo bervariasi, dengan magnitudo terkecil M = 1.3 dan magnitudo terbesar M = 4.9, kedalaman gempa bumi berkisar antara 1 km sampai 147 km.
Pusat gempa bumi berada di darat dan laut, yaitu 148 kejadian berpusat di darat dan di laut 8 kejadian. "Total gempa bumi tektonik yang terjadi 156 kali. Total jumlah gempa bumi ini meningkat drastis jika dibanding pekan lalu, yang hanya 29 kali," katanya.
Dari jumlah tersebut, Teguh Rahayu mengatakan pada pekan ini terdapat satu gempa bumi yang dirasakan. Gempa bumi ini terjadi pada hari Rabu, 30 September 2020 pukul 23:03:16 WIB, mengguncang wilayah Blang Pidie dengan parameter magnitudo update (M) = 3.5.
Episenter terletak pada koordinat 3.85 LU dan 96.74 BT atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 24 km arah barat laut Blang Pidie, Aceh Barat Daya pada kedalaman 4 km. Dengan memperhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat adanya aktivitas sesar.
Berdasarkan laporan masyarakat, guncangan gempa bumi ini dirasakan di wilayah Blang Pidie dengan skala intensitas II -III MMI. Sedangkan di Nagan Raya, Bener Meriah, dan Aceh Jaya dirasakan II MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang), skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).