Jumat 02 Oct 2020 23:05 WIB

Positivity Rate Covid-19 di DKI Naik ke Angka 13,0 Persen

Terdapat 1.098 kasus baru Covid-19 di DKI Jakarta pada Jumat (2/10).

Suasana lokasi pemakaman COVID-19 TPU Pondok Ranggon di Jakarta, Jumat (2/10/2020).  Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas lahan untuk pemakaman jenazah bagi yang meninggal dunia karena terkait COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, di mana perluasan dilakukan selama dua bulan dan dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama, Dinas Bina Marga DKI membuka lahan sekitar 7.141 meter persegi.
Foto: MUHAMMAD ADIMAJA/ANTARA
Suasana lokasi pemakaman COVID-19 TPU Pondok Ranggon di Jakarta, Jumat (2/10/2020). Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memperluas lahan untuk pemakaman jenazah bagi yang meninggal dunia karena terkait COVID-19 di TPU Pondok Ranggon, di mana perluasan dilakukan selama dua bulan dan dilakukan dalam dua tahap yaitu tahap pertama, Dinas Bina Marga DKI membuka lahan sekitar 7.141 meter persegi.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- DKI Jakarta mencatat persentase kasus positif berdasarkan jumlah tes atau positivity rate Covid-19 selama sepekan terakhir di Jakarta meningkat ke angka 13,0 persen. Berdasarkan data yang didapatkan dari Pemprov DKI Jakarta, Jumat (2/10), angka ini sangat jauh di atas batas persentase yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dalam sepekan untuk satu kawasan tidak lebih dari 5 persen untuk masuk dalam kategori kawasan aman.

Sedangkan persentase kasus positif di Jakarta secara total sejak awal pandemi Bulan Maret 2020, adalah sebesar 8,1 persen (naik dari sebelumnya 8,0 persen). Berdasarkan data dari Pemprov DKI Jakarta di laman corona.jakarta.go.id, disampaikan bahwa sampai dengan tes terakhir pada Kamis (1/10), sudah ada 1.306.824 spesimen (sebelumnya 1.298.871 spesimen) yang telah diperiksa dengan tes Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk mengetahui jejak COVID-19 di lima wilayah DKI Jakarta lewat 54 laboratorium.

Baca Juga

Untuk pertambahan kasus yang dilaporkan pada Jumat ini, adalah sebanyak 1.098 kasus yang merupakan hasil dari uji usap (swab test PCR) yang dilakukan pada Kamis (1/10) dengan ditemukan sebanyak 979 kasus positif serta laporan pada tanggal 29-30 September yang baru dilaporkan hari Jumat ini sebanyak 119 kasus.

Untuk pengujian usap (swab test) sampai dengan PCR terakhir pada Kamis (1/10), memiliki rincian dilakukan tes pada 8.359 spesimen yang di dalamnya ada 6.697 orang dites untuk mendiagnosis kasus baru dengan hasil sebanyak 979 kasus positif dan 5.718 kasus negatif. Dengan demikian, rataan tes PCR total per satu juta penduduk sebanyak 89.291. Jumlah orang yang dites PCR sepekan terakhir sebanyak 57.020.

Dengan pertambahan kasus positif paparan Covid-19 di Jakarta pada Jumat ini sebesar 1.098 kasus, menyebabkan total jumlah kasus konfirmasi positif sampai hari Jumat ini adalah 76.619 kasus (bertambah dari sebelumnya sebanyak 75.521 kasus).

photo
Karikatur PSBB DKI Jakarta - (republika)

Sementara itu, total pasien sembuh dari paparan Corona Virus Desease 2019 (Covid-19) di Jakarta sudah mencapai angka 62.279 setelah pada Jumat ini, terjadi pertambahan pasien sembuh dari paparan Covid-19 sebanyak 835 orang yang meningkatkan jumlah pasien sembuh dari paparan Covid-19 di mana jumlah sebelumnya 61.444 orang.

Jumlah pasien sembuh tersebut sendiri, adalah sekitar 81,3 persen (sebelumnya 81,4 persen) dari total kasus positif yang terpantau pada Jumat ini sebesar 76.619 orang, dengan di dalamnya sebanyak 12.600 orang (meningkat 260 dari sebelumnya 12.340 orang) masih dirawat/isolasi, serta 1.740 orang (bertambah tiga dibanding sebelumnya 1.737 orang) meninggal dunia atau hanya 2,3 persen (sama seperti sebelumnya).

Dinas Kesehatan DKI Jakarta menyebut Pemprov DKI Jakarta bersiaga atas jumlah orang tanpa gejala (OTG) yang mencapai 53 persen atau mendominasi jumlah kasus aktif Covid-19 .

"Dari kasus aktif harian per 1 Oktober 2020, orang tanpa gejala sekitar 53 persen. Jadi, rentang angkanya sekitar 50 persen, dengan tanpa gejala tentu harus kami siagakan (lokasi isolasi terkendali)," kata Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti dalam rekaman video BNPB, Kamis.

Dengan jumlah OTG yang mendominasi, Widyastuti menyebut kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena mereka tidak menyadari terpapar Covid-19 yang berpotensi menularkan virus tersebut kepada orang yang rentan seperti lanjut usia dan memiliki penyakit bawaan.

photo
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan menginjak rem darurat dengan mengetatkan kembali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) - (republika)

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement