REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Sejumlah gedung pelayanan publik di Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat (Jabar) bakal dibekali mass tracing atau pelacakan massa. Teknologi tersebut, dikembangkan oleh Dinas Komunikasi dan Informasi (Diskominfo) Jabar untuk meminimalisir potensi banyaknya orang di dalam ruangan guna memutus rantai penyebaran Covid-19.
Menurut Kepala Dinas Komunikasi dan Informasi (Kadiskominfo) Jawa Barat Setiaji, nantinya mass tracing ini akan diaplikasikan pada setiap gedung pemerintahan. "Jadi kalau orang datang ke gedung pemerintahan atau pelayanan publik kita bisa tahu berapa kapasitasnya," ujar Setiaji, Kamis petang (1/10).
Selain itu, menurut Setiaji, mass tracing juga akan mendeteksi setiap lokasi yang pernah dikunjungi oleh setiap orang, tak terkecuali yang berstatus positif Covid-19. Hal tersebut untuk memaksimalkan pelacakan yang sejauh ini memang sedang diupayakan penuh oleh Pemprov Jabar. "Kemudian orang tersebut misalnya positif, nanti kita trace dia pernah mampir ke mana saja," katanya.
Setiaji memastikan, mass tracing ini akan segera diluncurkan dalam waktu dekat. Di mana sejak awal pekan lalu pihaknya telah melakukan ujicoba dengan menerapkan di dua gedung, salah satunya di Gedung Sate, Jalan Dipenogoro, Kota Bandung
"Satu lagi di Gedung Diskominfo Provinsi Jawa Barat Jalan Tamansari, Kota Bandung. Kita ujicoba sejak Senin kemarin," katanya.
Secara sistem, kata dia, setiap orang yang akan memasuki gedung harus check-in dengan melakukan scan barcode. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan melakukan share location atau berbagi lokasi maupun memasukan kode gedung yang akan dikunjungi dalam aplikasi.
"Nanti langsung kehitung yang masuk ke sana sekian orang. Nanti ketika keluar dari gedung juga mereka harus check out," katanya.
Melalui mass tracing ini, menurutnya, data setiap orang yang berkunjung ke dalam gedung akan terekam. Sehingga, akan lebih mudah mendeteksi kontak erat dari orang yang mendatangi gedung tersebut bilamana terjangkit Covid-19.
"Intinya ada dua, yang pertama buat mengetahui kapasitas gedung. Yang kedua sebagai pelacakan," katanya.