REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Komisi C Bidang Pembangunan DPRD Kota Surabaya meminta pemerintah kota memiliki peta jalan (road map) penanggulangan banjir di tingkat kelurahan. Wakil Ketua Komisi C DPRD Surabaya Aning Rahmawati mengatakan, pihaknya berharap pada saat pembahasan Kebijakan Umum Anggaran Prioritas Plafon Anggaran Sementara (KUA-PPAS) Tahun 2021 ada peta jalanpenanggulangan banjir di tingkat kelurahan.
"Jadi ada satu konsultan yang mengerjakan peta jalan penanggulangan banjir di tiap kelurahan. Jadi dibuat percontohan dulu di sejumlah kelurahan biar nanti jadi contoh kelurahan lainnya," kata Aning, Kamis (1/10).
Menurut dia, dengan adanya peta jalan ini, diharapkan tidak terjadi disconnect antara satu kelurahan dengan Kelurahan lain, seperti halnya persoalan ketinggian paving antara gang satu dan gang lainnya. "Selain itu, saluran air primer tidak terhubung dengan permukiman, jadi memang perlu peta jalan penanggulangan banjir," ujarnya.
Ia menerangkan selama ini rencana induk (master plan) drainase Kota Surabaya untuk saluran air masih pada tahap primer dan sekunder, belum pada saluran tersier atau saluran lingkungan. Primer ini yang di Dinas Pekerjaan Umum sementara yang sekunder berada di Dinas Cipta Karya.
"Ini yang masih belum sinkron. Untuk itu, kami menyarankan Pemkot Surabaya agar membuat rencana induk drainase," kata politikus Partai Keadilan Sejehtara (PKS) ini.
Aning mengatakan dalam rapat badan anggaran, sudah disepakati agar dibuat peta jalan percontohan dengan didampingi konsultan, sehingga diharapkan dalam lima tahun ke depan dapat menjadi percontohan di seluruh Kelurahan di Surabaya.
"Kita tidak ingin di Surabaya terus-terusan banjir saat musim hujan, karena memang pengawasan drainase untuk permukiman masih lemah sehingga seringkali dilanda banjir," katanya.
Kepala Bidang Pematusan Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga dan Pematusan Surabaya Eko Yuli Prasetya sebelumnya mengatakan saluran air di kawasan perkampungan Surabaya mulai dipasang pompa kecil sebagai upaya mengantisipasi banjir pada saat musim hujan. Hingga saat ini, kata dia, setidaknya sudah ada empat pompa kecil yang sudah dipasang yakni di saluran dekat Korem, saluran dekat rumah sakit ontology, Pantai Batu Kenjeran, dan saluran lintas bawah Mayjen Sungkono.
"Tentunya, pompa-pompa kecil ini dapat membantu mengurangi debit air ketika ada genangan di wilayah tersebut," kata dia.
Sedangkan yang tidak kalah pentingnya, kata dia, Satgas Pematusan saat ini juga tengah fokus pada pengerukan saluran di berbagai titik di Kota Pahlawan. Selain saluran, mereka juga melakukan pengerukan di waduk atau tempat penampungan air di Surabaya.