Rabu 30 Sep 2020 18:51 WIB

Survei SMRC: 61 Persen tak Percaya Isu Kebangkitan PKI

Survei SMRC tunjukan 61 persen responden tak percaya isu kebangkitan PKI.

Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirajuddin Abbas
Foto: Antara/Wahyu Putro A
Peneliti Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) Sirajuddin Abbas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Survei yang dilakukan oleh Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) menyebutkan, sebanyak 14 persen dari total populasi Indonesia setuju bahwa saat ini terjadi kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI). SMRC mengatakan, jumlah tersebut tidak banyak berubah sejak tahun 2016 lalu.

"Warga yang setuju bahwa sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI tidak terlalu banyak dan tetap dari waktu ke waktu," kata Direktur Eksekutif SMRC Sirojudin Abbas dalam webinar dan rilis survei SMRC mengenai "Penilaian Publik Terhadap Isu Kebangkitan PKI", di Jakarta, Rabu (30/9).

Baca Juga

Menurutnya, berdasarkan hasil survei hanya 36 persen yang tahu pendapat bahwa sekarang sedang terjadi kebangkitan PKI di Tanah Air. Sedangkan 64 persen mengaku tidak tahu atau tidak pernah mendengar isu tersebut.

"Dari yang tahu, sekitar 38,7 persen (14 persen dari populasi) setuju dengan pendapat tersebut, 60,6 persen (22 persen dari populasi) tidak setuju dengan kebangkitan PKI," ujar Sirojudin.

Menurutnya, tren warga yang setuju saat ini terjadi kebangkitan PKI berada di angka 10 hingga 16 persen. Tren itu dilihat dari Juni 2016 hingga September 2020. Tren tertinggi pada Mei 2018, terendah di bulan November 2016 dan Maret 2020 sekitar 10 persen.

"Secara umum memang kita melihat warga Indonesia yang setuju dengan pendapat Indonesia tengah terjadi kebangkitan PKI itu tidak banyak berubah dari 2016 kisarannya 10-16 persen," kata Sirojudin.

Sementara saat ini di bulan September 2020, warga yang setuju sedang terjadi kebangkitan PKI itu di kisaran 14 persen. Dari 14 persen populasi Indonesia, menurut Sirojudin, 79 persen mengatakan kebangkitan PKI sudah cukup serius mengancam bagi negara.

"Artinya 79 persen dari 14 persen populasi (atau 11 persennya) setuju kebangkitan PKI menjadi ancaman. Dari 11 persen itu, sekitar 69 persen menyatakan pemerintah tidak tegas atas ancaman kebangkitan PKI tersebut," katanya pula.

Survei SMRC dilaksanakan 23 hingga 26 September 2020 untuk melihat secara khusus bagaimana warga melihat perdebatan publik tentang isu kebangkitan PKI, dan seberapa banyak yang tahu tentang isu tersebut serta seberapa banyak yang setuju dengan isu ini.

Survei dilakukan kepada 1.203 responden berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah. Survei dilakukan wawancara melalui telepon. Margin of error survei diperkirakan kurang lebih 2,9 persen pada tingkat kepercayaan 95 persen.

sumber : Antara
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
Advertisement
Advertisement