Rabu 30 Sep 2020 16:38 WIB

Belum Semua Siswa Kota Bogor Terima Kuota Gratis

Sekitar 150 dari 921 siswa SMPN 12 Bogor belum menerima bantuan kuota tersebut.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Bilal Ramadhan
Sejumlah siswa SMP belajar secara daring saat peluncuran WiFi Publik dan Pedoman Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Kota Bogor di Kampung Bubulak RT 04/16, Kelurahan Tegal Gundil, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (21/9/2020). Pemerintah Kota Bogor memasang WiFi publik gratis di 797 titik yang tersebar se-Kota Bogor sebagai upaya mendukung dan memaksimalkan sistem PJJ untuk siswa di Kota Bogor.
Foto: ANTARA/Arif Firmansyah
Sejumlah siswa SMP belajar secara daring saat peluncuran WiFi Publik dan Pedoman Pembelajaran Jarak Jauh (PJJ) Kota Bogor di Kampung Bubulak RT 04/16, Kelurahan Tegal Gundil, Kota Bogor, Jawa Barat, Senin (21/9/2020). Pemerintah Kota Bogor memasang WiFi publik gratis di 797 titik yang tersebar se-Kota Bogor sebagai upaya mendukung dan memaksimalkan sistem PJJ untuk siswa di Kota Bogor.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR — Sebagian besar siswa dan guru di SD dan SMP Kota Bogor sudah menerima bantuan kuota gratis tahap dua untuk pembelajaran jarak jauh (PJJ) dari pemerintah pusat. Bantuan tersebut disalurkan melalui Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dalam dua tahap, yakni tahap pertama 22-24 September 2020 dan tahap kedua 28-30 September 2020.

Sekretaris Dinas Pendidikan Kota Bogor, Dani Rahadian mengatakan berdasarkan laporan dari lapangan, bantuan kuota tersebut diterima langsung oleh siswa dan guru, tanpa melalui Dinas Pendidikan.

Enggak ada pemberitahuan ke dinas atau sekolah (kuota) sudah masuk apa belum. Jadi orangtua atau siswa yang harus ngecek masing-masing,” ujar Dani melalui pesan singkat, Rabu (30/9).

Dani menuturkan, pemerintah pusat juga belum memberi rekap data terkait berapa banyak siswa dan guru yang harus menerima bantuan kuota tersebut. Namun, berdasarkan data dari Data Pokok Pendidikan (Dapodik), jumlah total siswa pada tingkat SD dan SMP di Kota Bogor, berjumlah 162.493 siswa. Namun baru 112.903 siswa yang datanya sudah lengkap untuk diproses.

Dikonfirmasi secara terpisah, Kepala SMPN 1 Bogor, Sri Sugiarto mengungkapkan seluruh guru di SMPN 1 Bogor sudah menerima bantuan kuota tersebut. Berbeda dengan siswa, baru sebagian besar yang sudah menerima.

“Kalau guru semua sudah dapat, kalau siswa sebagian besar sudah,” kata Sri.

Sri merincikan, dari total 832 siswa di SMPN 1 Bogor sudah ada sejumlah 623 siswa yang sudah menerima bantuan kuotanya. Beberapa yang belum mendapatkan antara lain karena nomor ponselnya tidak aktif.

Namun, Sri menjelaskan saat ini para wali kelas sedang mendata penerimaan bantuan dari masing-masing siswanya. Termasuk data siswa yang diinput ke Dapodik oleh sekolah.

“Ada yang belum valid, terkendala anak-anak ganti-ganti nomor ponselnya,” tutur Sri.

Sama halnya di SMPN 12 Bogor, sejumlah siswa masih ada yang belum menerima bantuan kuota tersebut lantaran nomor ponsel siswa tidak aktif ketika divalidasi.

“Belum (semua menerima), karena pada saat validasi mungkin ada nomor ponselnya kebetulan sedang tidak aktif,” ujar Kepala SMPN 12 Bogor, Sukendar.

Sukendar mengatakan, sekitar 150 dari 921 siswa SMPN 12 Bogor belum menerima bantuan kuota tersebut. Berdasarkan keterangannya, siswa yang belum mendapat kuota pada tahap kedua ini akan disalurkan kembali pada Oktober 2020. Sementara itu, untuk guru dikatakan Sukendar sudah seluruhnya menerima bantuan kuota dari Kemdikbud.

Diketahui, Kemendikbud sendiri menyiapkan anggaran sebesar Rp 7,2 triliun untuk subsidi kuota internet gratis bagi siswa, guru, mahasiswa dan dosen. Rencananya, siswa akan mendapat 35 GB/bulan, guru akan mendapat 42 GB/bulan, sementara mahasiswa dan dosen mendapat 50 GB/bulan selama empat bulan ke depan. Terhitung dari September hingga Desember 2020.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement